Pratikno: Latihan Militer dengan Australia Wewenang Menhan

Pratikno mengaku kasus itu sepenuhnya wewenang Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jan 2017, 06:24 WIB
Mensesneg Pratikno memberikan keterangan terkait keputusan Presiden Jokowi yang mengajukan Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon baru Kapolri menggantikan Komjen Pol Budi Gunawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/2/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, persoalan antara Indonesia dan Australia pada aspek latihan militer bersama dari kedua negara sepenuhnya wewenang Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Demikian disampaikan dia saat ditemui di University Club Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sabtu 7 Januari 2017. Pratikno mengakui tidak mengikuti perkembangan terkini soal penanganan kasus itu.

"Kami tidak mengikuti perkembangannya, jadi hal itu merupakan tanggung jawab Menteri Pertahanan, Panglima TNI dan juga Menteri Luar Negeri," jelas Pratikno seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan, ada oknum anggota Angkatan Bersenjata Australia yang menghina Pancasila sebagai lambang negara Indonesia. Bentuk penghinaan itu adalah dengan mempelesetkan Pancasila menjadi Pancagila.

Tidak hanya sampai di situ, penghinaan Negeri Kanguru itu juga dilakukan dengan mengungkit soal kemerdekaan Papua. Selain itu, aktivitas tentara nasional Indonesia (TNI) pada masa lalu juga diungkit, seperti di Timor Timur yang sekarang menjadi negara Timor Leste.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya