Kemenhub Tetapkan Penambahan dan Pengurangan Kereta pada 2017

Kemenhub menyebutkan ada pengurangan frekuensi dan penghapusan KA lantaran okupansi rendah dan ketidaktersediaan sarana.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Des 2016, 15:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah menetapkan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) untuk tahun 2017. Dengan begitu ada penambahan dan pengurangan kereta pada tahun depan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, pada GAPEKA 2017, terdapat beberapa penambahan kereta yaitu Kereta Api (KA) Ranggajati relasi Cirebon-Surabaya Gubeng-Jember (Eksekutif & Bisnis). Kemudian ada KA Ambarawa Ekspress relasi Surabaya Turi -Semarang Poncol (Ekonomi AC), KA Bandara Internasional Minangkabau dan kereta Commuter Bandara Soekarno Hatta.

‎"GAPEKA tertuang dalam SK Dirjen Perkeretaapian No. KA 407/SK.332/DJKA/ 12/ 16 tanggal 29 Desember 2016," kata Prasetyo, di Jakarta, Sabtu (31/12/2016).

Dengan diakomodir Kereta Commuter Bandara Soekarno Hatta dengan KRL dalam  GAPEKA 2017  maka salah satu pola dan pengaturan operasi adalah menghapuskan feeder Manggarai-Duri. Hal itu karena slot waktu akan digunakan untuk KA Bandara yang diharapkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2017. Sebaliknya, akan ada penambahan frekuensi perjalanan KA loopline Bogor -Manggarai-Jatinegara.

Selain penambahan kereta, juga terdapat pengurangan frekuensi dan penghapusan KA antara lain Kereta Menoreh relasi Semarang Tawang Pasar Senen (Ekonomi AC), KA Blora Jaya relasi Bojonegoro -Semarang Poncol (Lokal) dan Ciremai relasi Cirebon Cikampek Bandung (Eksekutif Bisnis) yang mengalami pengurangan frekuensi perjalanan kereta.

Sedangkan KA Tegal Arum relasi Tegal Pasar Senen (Ekonomi Jarak Menengah), KA Sarangan relasi Surabaya Gubeng Madiun (Bisnis), KA Cepu Express relasi Surabaya Turi-Cepu-Semarang Poncol (Lokal), kereta Arjuna relasi Surabaya Kota -Madiun dan KA Madiun Jaya relasi Madiun Yogyakarta.

Dia menuturkan,  KA Sarangan dihapuskan karena memiliki okupansi yang rendah dan untuk relasi tersebut akan terlayani oleh KA Mutiara Selatan yang mengalami perpanjangan relasi sampai dengan Malang. KA Cepu Ekspress, KA Arjuna dan KA Madiun Jaya dihapuskan karena ketidaktersediaan sarana (KRD). Untuk KA Cepu Ekspress dapat terlayani oleh KA Tawang Jaya rangkaian panjang.

Perubahan relasi juga terjadi pada beberapa KA di antaranya KA Cirebon Express relasi Cirebon Gambir menjadi KA Tegal Bahari relasi Tegal-Gambit, KA Ciremai relasi Cirebon Cikampek Bandung menjadi Semarang Tawang -Cikampek Bandung.

Kemudian KA Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng Bandung menj adi Bandung Surabaya Gubeng Malang, KA Krakatau relasi Kediri Kampung Bandan-Merak menjadi Blitar Kampung Bandan-Merak, KA Joglo Ekspres relasi Solo Balapan-Yogyakarta menjadi KA Joglokerto relasi Solo Balapan -Purwokerto, dan KA Probowangi relasi Surabaya-Banyuwangi menjadi Surabaya Gubeng Banyuwangi.

Waktu perjalanan juga berubah karena oleh beberapa hal di antaranya perubahan lokasi pengisian air dan pergantian kru dan dengan jumlah kereta api yang bertambah‎. Seperti KA Eksekutif yang sebelumnya 14 menjadi 16 di 2017. Adapun penambahan dua KA Eksekutif tersebut yaitu KA Purwojaya yang dulunya KA bisnis dengan relasi Gambir-Kroya-Cilacap.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya