Kapolri Ungkap 2 Identitas Perampok Sadis Pulomas

Tito mengatakan, satu perampok sadis Pulomas terpaksa ditembak mati karena melawan.

oleh Oscar Ferri diperbarui 28 Des 2016, 17:48 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan keterangan di lokasi ditemukannya bom aktif di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Rabu (21/12). Selain menemukan tiga bom aktif, polisi juga mendapati bom pipa berada dalam ransel. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengapreasiasi langkah cepat jajaran Polda Metro Jaya yang menangkap dua dari empat perampok sadis Pulomas di rumah pengusaha Dodi Triono, di Jakarta Timur. Penangkapan ini kurang dari 24 jam berselang dari kejadian keji tersebut.

"‎Saya apresiasi jajaran Polda Metro Jaya yang di-back up Mabes Polri. Karena kami dapat info (dari Polda Metro Jaya), bahwa dari empat pelaku, dua pelaku sudah ditangkap," ujar Tito dalam jumpa pers akhir tahun 2016 di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).

Tito mengatakan, dari laporan‎ yang diterimanya, satu pelaku terpaksa ditembak mati karena diduga melakukan perlawanan. Sementara satu orang lagi selamat.

"Satu orang bernama Ramlan Butar Butar, satu lagi bernama Erwin Situmorang," ucap Tito.

Meski begitu, mantan Kepala Densus 88 Antiteror Polri dan Kepala BNPT itu belum bisa menjelaskan lebih rinci soal penangkapan dua pembunuh sadis Pulomas tersebut. Menurut dia, detailnya akan dijelaskan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan.

"Nantinya Bapak Kapolda Metro Jaya yang jelaskan detilnya. Tapi saya hargai kecepatan langkah jajaran Polda Metro Jaya, karena ini kasus yang menghentakkan kita di tengah perayaan Natal," ujar mantan Kapolda Metro Jaya dan Papua tersebut.

Tito menerangkan, keberhasilan mengendus jejak para pembunuh sadis Pulomas itu murni dari pengembangan-pengembangan hasil olah TKP di lokasi kejadian. Termasuk menganalisis rekaman CCTV yang ada di rumah korban.

"Ini murni dari pengembangan di tempat olah TKP. Kemudian dari CCTV juga. Ini sangat luar biasa," kata Tito.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya