Pertumbuhan Bisnis Ritel RI Lebih Tinggi dari AS

Bisnis ritel di dalam negeri mencatatkan pertumbuhan 10 persen di 2016.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Des 2016, 18:15 WIB
Industri ritel

Liputan6.com, Jakarta Bisnis ritel di dalam negeri mencatatkan pertumbuhan 10 persen di 2016. Hal ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai 8 persen.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengatakan, pertumbuhan bisnis ritel yang dicapai Indonesia pada tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS). Di Negeri Paman Sam tersebut, bisnis ritelnya hanya mampu tumbuh 0,1 persen.

"Dibanding negara lain, industri ritel laporan terakhir AS pertumbuhan ritelnya hanya 0,1 persen," ujar dia di Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Selain itu, di antara negara ASEAN lain, bisnis ritel Indonesia termasuk yang mengalami pertumbuhan cukup baik. Pasalnya bisnis ritel negara lain seperti Singapura justru mengalami penurunan.

"Kemudian di beberapa negara ASEAN, dengan tingkat pertumbuhan kita 10 persen, tapi di beberapa negara ASEAN terjadi penurunan. Khususnya Singapura sudah terjadi penurunan," kata dia.

Penurunan bisnis ritel ini, lanjut Roy, turut memukul usaha perdagangan di negara tersebut. Bahkan hal ini turut berdampak pada pengurangan tenaga kerja.

"Ini menggerus ke industri ritel, toko yang ada di Singapura, karena pricing di Singapura itu sudah sangat dalam posisi tertinggi dan ketika mereka turun hrus ada eskalasi, pengurangan produktivitas, dan tenaga kerja. Sehingga sangat tidak mungkin harga bisa turun lagi di Singapura. Tapi di Indonesia masih sangat bagus, apalagi di dukung inflasi. Jadi ini yang mendukung industri ritel di Indonesia masih sangat menjanjikan," tandas dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya