64 Masjid, 157 Ruko, dan 11.668 Rumah Rusak Akibat Gempa Aceh

Pengungsi gempa Aceh membutuhkan sandang, pangan, obat-obatan, air bersih, dan susu bayi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 10 Des 2016, 13:42 WIB
Warga melihat proses pengangkatan puing oleh eskavator di Pasar Meureudu yang hancur usai gempa, Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Banyak bangunan di Aceh yang ambruk oleh gempa berkekuatan 6,4 SR. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, ada 64 masjid rusak akibat gempa bumi di Provinsi Aceh pada Rabu, 7 Desember 2016.

"Ada 64 masjid rusak dengan rincian 31 rusak berat, 3 rusak sedang, dan 15 rusak ringan," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (10/12/2016).

Selain menghancurkan masjid, gempa Aceh juga meruntuhkan 88 musala, 157 ruko, 7 unit Meunasah (lembaga pendidikan dan kebudayaan di Aceh), 5 kantor desa, 11.668 rumah, 14.800 meter jalan, serta 55 jembatan rusak.

Hingga saat ini, jumlah pengungsi yang berada di tenda pengungsian mencapai 11.668 jiwa.

Sutopo mengatakan, yang kini sangat dibutuhkan pengungsi gempa Aceh yakni sandang dan pangan, peralatan kesehatan, obat-obatan, tenda untuk pelayanan kesehatan, air bersih, dan susu bayi.

"Saat ini, upaya yang dilakukan sesuai arahan bapak Presiden, BNPB dan pemerintah pusat melakukan pendampingan ke Pemda. Dalam hal ini mem-back up pemda dalam melakukan penanggulangan Bencana," Sutopo menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya