BMKG: Gempa di Flores Akibat Patahan Lempengan Bumi

Meski tidak ada gempa susulan, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Des 2016, 09:53 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Gempa tektonik berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarya pagi ini. Namun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang Hasanudin mengatakan, hasil analisis pihaknya menunjukkan gempa terjadi pada pukul 09.13 Wita dengan episentrum di koordinat 7,32 derajat Lintang Selatan (LS) dan 123,40 derajat Bujur Timur (BT), serta kedalaman 524 km.

"Ditinjau dari kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dalam akibat aktivitas patahan lokal," kata Hasanudin seperti dilansir Antara, Senin (5/11/2016).

Hiposentrum adalah titik pusat gempa di kedalaman bumi atau di bawah permukaan bumi. Sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa di permukaan bumi yang tegak lurus dengan hiposentrum.

Menurut Hasanudin, shake map atau peta tingkat guncangan menunjukkan guncangan dirasakan di daerah Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, dan Tambolaka, Sumba Barat Daya, dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III-IV MMI.

Koordinator BMKG NTT itu mengatakan, warga sempat merasakan guncangan akibat gempa tersebut. Namun sampai saat ini belum ada laporan adanya kerusakan, akibat guncangan gemba ini.

Meski tidak ada gempa susulan, Hasanudin mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Hasanudin mengingatkan, khusus bagi masyarakat di daerah pesisir Pulau Flores diimbau agar tidak terpancing isu yang belum jelas, mengingat gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya