Banjir, Siswa SD Diliburkan

Hujan yang mengguyur Kecamatan Malaka Tengah di Kabupaten Belu, NTT, membuat sekolah terendam. Para siswa pun terpaksa diliburkan. Selain itu banjir ini juga menyebabkan warga sulit mendapatkan air bersih.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Mar 2010, 13:50 WIB
Liputan6.com, Belu: Ratusan siswa Sekolah Dasar Katolik Taelama di Kecamatan Malaka Tengah, Belu, Nusa Tenggara Barat, hingga Rabu (3/3), sudah dua hari tidak bersekolah. Mereka justru asyik bermain di tengah genangan air hujan dan lumpur. Bukan tanpa alasan pihak sekolah meliburkan para murid tersebut. Pasalnya, hujan yang mengguyur Belu selama tiga hari terakhir membuat ruang kelas terendam.

Kendati diliburkan, bukan berarti murid-murid bebas tugas. Para siswa pun mendapat tugas tambahan membersihkan ruang kelas agar bisa digunakan kembali. Terlebih, Ujian Akhir Nasional (UAN) semakin dekat. Mereka bergotong-royong membersihkan lumpur yang memenuhi ruang kelas agar dapat melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar kembali.

Banjir ini bukan cuma membuat para siswa keteteran. Warga pun kelabakan mendapatkan asupan air bersih. Warga terpaksa mengambil air dari Sungai Benanain untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Tidak hanya itu, hujan yang merendam sumur-sumur warga juga memaksa mereka menggali lubang di pinggir kali demi mengambil air resapan.

Meski keruh, warga tidak punya pilihan lain untuk kebutuhan memasak dan  air minum. Kini, warga setempat hanya dapat berharap pemerintah segera mengatasi kesulitan air bersih yang mereka hadapi.(ASW/YUS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya