Liputan6.com, Jakarta: TNI Angkatan Udara berencana membeli 16 unit pesawat (satu skuadron) baru jenis Embraer EMB 314 Super Tucano dari Brasil. Pembelian yang termasuk dalam rencana strategis (renstra) II periode 2010-2014 ini dilakukan untuk menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang telah di-grounded. Demikian disampaikan Panglima TNI Djoko Santoso saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Jakarta, Senin (22/2).
Terkait upaya pemberdayaan industri strategis pertahanan nasional, menurut Panglima TNI, pihaknya juga berencana melibatkan atau menjalin kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia. Kerja sama tersebut meliputi pelatihan, jaminan ketersediaan suku cadang, persentase kandungan lokal, dan alih teknologi.
Super Tucano adalah pesawat serang ringan dengan mesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop. Pesawat ini pertama kali terbang pada 2 Juni 1999 dan baru diperkenalkan empat tahun kemudian. Selain angkatan udara Brasil, sejumlah negara yang sudah memakai dan memesan Super Tucano adalah Kolumbia, Ekuador, Chili, dan Amerika Serikat.
Selain Super Tucano, TNI juga telah mengganggarkan pembelian dua jenis kapal cepat rudal. Keduanya adalah produk industri swasta nasional.(ZAQ)
Terkait upaya pemberdayaan industri strategis pertahanan nasional, menurut Panglima TNI, pihaknya juga berencana melibatkan atau menjalin kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia. Kerja sama tersebut meliputi pelatihan, jaminan ketersediaan suku cadang, persentase kandungan lokal, dan alih teknologi.
Super Tucano adalah pesawat serang ringan dengan mesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop. Pesawat ini pertama kali terbang pada 2 Juni 1999 dan baru diperkenalkan empat tahun kemudian. Selain angkatan udara Brasil, sejumlah negara yang sudah memakai dan memesan Super Tucano adalah Kolumbia, Ekuador, Chili, dan Amerika Serikat.
Selain Super Tucano, TNI juga telah mengganggarkan pembelian dua jenis kapal cepat rudal. Keduanya adalah produk industri swasta nasional.(ZAQ)
