Harga Emas Dunia Naik Dipicu Ketidakpastian Soal Suku Bunga

Data pesanan untuk barang tahan lama memicu ketidakpastian kenaikan suku bunga pada akhir tahun

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 28 Okt 2016, 06:40 WIB
Permintaan emas menguat terutama dari India membuat harga emas semakin berkilau di awal pekan.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik menyusul data pesanan untuk barang tahan lama memicu ketidakpastian kenaikan suku bunga pada akhir tahun.

Emas untuk kontrak Desember naik US$ 2,9 atau 0,2 persen untuk menetap di level US$ 1.269,50 per ounce. Meski begitu, harga tersebut turun 3,5 persen secara bulanan.

Sementara perak untuk kontrak yang sama naik 1,3 sen atau 0,1 lebih kecil untuk bertengger di US$ 17,63 per ounce.

Permintaan untuk barang tahan lama buatan AS jatuh 0,1 persen, menurut data pada Kamis. Ekonom memperkirakan ada kenaikan 0,1 persen. Kemudian klaim pengangguran mingguan turun 3.000 menjadi 258.000, namun ekonom memperkirakan klaim akan turun menjadi 255.000

"Data pada permintaan barang tahan lama buatan AS jelas meleset dari perkiraan," kata Naeem Aslam Kepala Analis Market di ThinkMarkets dilansir dari Marketwatch, Jumat (28/10/2016).

"Ini mengindikasikan kelemahan dan ancaman bahwa The Federal Reserve akan menggunakan ini sebagai alasan untuk tidak menaikkan suku bunga," imbuhnya.

Prospek lebih tinggi dari kenaikan suku bunga pada pertemuan The Fed Desember menekan harga pada emas.

Sementara pada Kamis, indeks Dolar diperdagangkan naik 0,3 persen atau 98,84 setelah mengalami penurunan pada 98,50. Naik 3,7 persen secara month to date.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya