Ahli Sayangkan Tak Ada Virtual Autopsi pada Jasad Mirna

Namun, dia menyatakan, tindakan CT Scan terlambat jika baru dilakukan saat ini. Kendati begitu, virtual autopsi juga memiliki kekurangan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 15 Sep 2016, 04:19 WIB
Ahli patologi forensik Djaja Surya Atmadja yang dihadirkan tim kuasa hukum Jessica Wongso pada sidang perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah ahli yang dihadirkan pihak terdakwa Jessica Kumala Wongso menyatakan, sulit mengungkap penyebab kematian Wayan Mirna Salihin. Hal itu lantaran tidak dilakukannya proses autopsi secara menyeluruh terhadap jasad Mirna.

Ahli patologi anatomi Gatot Susilo Lawrence yang dihadirkan pihak Jessica memiliki jalan tengah jika korban tidak dilakukan autopsi menyeluruh. Menurut dia, mengungkap penyebab kematian Mirna bisa dilakukan dengan virtual autopsi. ‎Namun sayangnya, hal itu juga tak dilakukan terhadap jasad Mirna.

"Jalan tengah, ketika keluarga menolak autopsi, ya virtual autopsi, dengan CT Scan. Di RS Polri Soekanto ada. Kita Scan data otak, kita bisa bangun tiga dimensi," ujar Gatot di PN Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016) malam.

Namun, dia menyatakan, tindakan CT Scan terlambat jika baru dilakukan saat ini. Kendati begitu, virtual autopsi juga memiliki kekurangan.

"Kalau dalam kasus ini, telat. Cuma kekurangan CT Scan tidak bisa untuk melihat kasus keracunan. Cuma kita bisa melihat pembuluh darah yang pecah," jelas dia.

Majelis hakim pun kemudian menanyakan penyebab kematian putri Edi Darmawan Salihin itu.

Dalam hal ini, Gatot yakin kematian Mirna pasti ada sebabnya. Dia menegaskan, tidak mungkin wanita muda yang sebelumnya sehat tewas secara mendadak tanpa sebab.

"Otak, ginjal, jantung, harus diperiksa. Tidak mungkin orang tanpa sebab mati," tandas Gatot.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya