Harga Emas Rebound Dipicu Pelemahan Dolar

Emas berjangka rebound dari posisi terendah dua bulan dan menetap di posisi lebih tinggi

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 02 Sep 2016, 06:40 WIB
Ilustrasi Harga Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Emas berjangka rebound dari posisi terendah dua bulan dan menetap di posisi lebih tinggi setelah data menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur AS menekan dolar dan berpotensi memberikan Federal Reserve alasan sedikit untuk meningkatkan suku bunga pada pertemuan bulan ini.

Pedagang sekarang akan melihat ke depan untuk laporan pekerjaan bulanan Jumat AS sebagai petunjuk lebih lanjut tentang rencana bank sentral untuk suku bunga.

Emas untuk pengiriman Desember naik US$ 5,7 atau 0,4 persen dan menetap di level US$ 1.317 per ounce. Pada Rabu menetap di level US$ 1.311,4 per ounce, harga terendah untuk kontrak yang paling aktif sejak 23 Juni, menurut Factset Data.

Seperti dilansir dari Marketwatch, emas turun karena dolar melemah terhadap rvalnya. Indeks dolar melemah 0,3 persen terhadap 6 mata uang rival lainnya.

Gubernur Fed Janet Yellen telah menegaskan di Jackson Hole, Wyo. KTT ekonomi pekan lalu bahwa setiap keputusan tentang tarif akan tergantung pada "sejauh mana data yang masuk terus mengkonfirmasi outlook komite kebijakan Fed."

Pasar akan mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang data ditetapkan untuk rilis Jumat. Departemen Tenaga Kerja diperkirakan akan mengatakan AS menambahkan 185.000 pekerjaan pada bulan Agustus; laporannya termasuk perekrutan pemerintah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya