Yusril: Ahok Dekati PDIP Karena Takut Batal Jadi Cagub DKI 2017

Segala peluang kemungkinan masih terbuka. PDIP tergantung Megawati Soekarnoputri, bisa mendukung Ahok atau tidak.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 26 Agu 2016, 19:03 WIB
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra memaparkan visi misinya saat berkunjung ke Kantor DPP PAN, Jakarta, Jumat (17/6). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Yusril Ihza Mahendra menilai calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum bisa bernafas lega. Meski sudah dideklarasikan tiga partai pendukung, bukan berarti mimpi buruk tak bisa hadir dalam perjalanan Ahok menuju Pilkada 2017 nanti. Dalam politik semua bisa berubah dalam pada menit terakhir atau last minute.

"Peta politik sekarang bisa berubah. Kandidat yang dicalonkan juga begitu. Ya termasuk Pak Ahok. Kalau satu parpol yang mengusungnya mundur, bisa tidak jadi. Kalau nanti saat terakhir masa pendaftaran cagub dan cawagub, kan ada lobi-lobi politik, itu bisa berubah," kata Yusril, di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (26/8/2016).

"Karena itu kan Pak Ahok, itu kan terus mendekati PDIP. Sebab dia tahu, salah satu parpol bisa saja mundur," tambahnya.

Yusril menuturkan, saat ini pihaknya tengah intensif melakukan pembicaraan dengan parpol-parpol. Bahkan, menurutnya, parpol yang akan mengusungnya sudah memenuhi persyaratan minimal 22 kursi. Yusril adalah satu kandidat yang mendaftar sebagai cagub, salah satunya ke PDIP.

"Namun saya belum dapat menyebutkan siapa parpol dan mana saja," tutur Yusril.

Lebih lanjut ia mengatakan, dua hari lalu telah bertemu dengan petinggi DPP. Seperti Sekjen PDIP. Terkait pertemuan dengan PDIP, ia mengaku menanyakan situasi terakhir menghadapi pilkada.

"Segala peluang kemungkinan masih terbuka. PDIP tergantung bu Mega, bisa mendukung Ahok atau tidak. PPP dan PKB tidak akan bergabung dengan PDIP, kalau bu Mega mencalonkan Ahok," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya