Tanggapan Masyarakat tentang Kampanye Obat Legal di CFD

Masyarakat menilai kampanye Aksi Sosial Peduli Obat Legal di area Car Free Day oleh BPOM tidak cukup efektif menarik perhatian masyarakat.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 21 Agu 2016, 16:00 WIB
Peserta parade bersama BPOM membawa papan pesan saat kampanye anti obat ilegal di arena Car Free Day, Bundaran HI Jakarta, Minggu (21/8). Mereka memperingatkan warga untuk waspada terhadap penggunaan obat palsu tanpa izin edar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Minggu pagi Kepala Badan POM, Penny Kusumastuti Lukito, menghadiri kampanye Aksi Sosial Peduli Obat Legal di area Car Free Day (CFD), kawasan Bundaran Hotel Indonesia, yang bertujuan mengedukasi seluruh masyarakat sebagai konsumen dalam penggunaan obat yang dijual di apotek maupun berbasis online.

Lebih dari 50 orang berkaos biru mengelilingi area CFD dengan membawa sejumlah papan bertuliskan pesan edukasi. BPOM berharap dan agar masyarakat lebih cerdas dan tidak menjadi korban dari oknum penjual obat ilegal dan obat palsu.

Kawasan CFD memang menjadi lokasi strategis untuk menyampaikan pesan edukasi secara aksi, lisan, maupun tulisan. Namun akibat membeludaknya masyarakat dan beragamnya informasi membuat kegiatan ini dinilai kurang efektif oleh sejumlah masyarakat yang hadir pagi tadi.

"Kalau edukasi lewat kegiatan menurut saya cukup efektif ya, cuman kalo di tempat seramai ini kayaknya kurang. Kayak saya ke sini bawa anak--karena saya bawa anak ya saya enggak peduli sama yang lain--saya cuma mikirin dan jagain anak saya aja biar mereka happy," kata ibu dua anak bernama Indah (37).

Indah yang merupakan warga Jakarta berpendapat bahwa pelaksanaan kegiatan sosialisasi atau edukasi yang tergolong besar ini harusnya tidak dilakukan pada ruang dan orang yang terlalu banyak.

"Mungkin kegiatan seperti ini sebaiknya diadain semacam di perkumpulan ibu-ibu, lebih tepatnya kayak di perumahan-perumahan gitu deh. Jadi orang bisa lebih fokus ya, kalau di sini kan ya udah gitu aja, cuma sekian persen yang peduli dan fokus," katanya.

Sependapat dengan Indah, Atin warga asal Bogor yang langganan berolahraga di CFD, mengatakan bahwa kegiatan kampanye yang dilakukan BPOM masih kurang efektif. "Tempat yang ramai gini saya rasa masyarakat juga peduli enggak peduli deh, walaupun di sini rame orang dan gampang nyampein pesannya tapi kayaknya orang-orang juga cuma selewatan aja gitu nginget isinya (kampanye)," ujarnya.

Masyarakat ternyata berharap kegiatan seperti kampanye Aksi Sosial Peduli Obat Legal oleh BPOM, atau kampanye serupa lainnya juga diadakan secara khusus seperti di komunitas masyarakat, perkantoran, sekolah, atau universitas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya