Kemenkes dan Kemendikbud Bersama-sama Atasi Masalah Gizi Anak

Untuk menurunkan permasalahan ini, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan, melakukan Program Gizi Anak Sekolah (PROGRAS).

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 18 Agu 2016, 18:30 WIB
LSS

Liputan6.com, Jakarta Permasalahan gizi anak di Indonesia saat ini bukan hanya kekurangan gizi namun juga kelebihan gizi, salah satunya seperti Arya Permana. Untuk mengatasi permasalahan ini, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan melakukan Program Gizi Anak Sekolah (PROGRAS).

PROGRAS bertujuan untuk memberikan nutrisi dan gizi yang seimbang untuk anak-anak usia sekolah di Indonesia. “Kami menyiapkan contoh-contoh menu yang kandungan gizinya cukup untuk pertumbuhan perkembangan dan nutrisi anak pada saat jam-jam sekolah dan berbasis makanan lokal,” ujar Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA , dr. Anung Sugihantono, M.Kes, saat acara "Penganugerahan Pemenang Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional 2016, di Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Dulu, PROGRAS bernama PMTAS (Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah). Namun, terkesan hanya milik Kemenkes. Program ini lantas diubah nama menjadi PROGRAS serta dikelola bersama oleh Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan.

Menurutnya, program yang mulai diinisiasi tahun 2016 ini sudah dilakukan di NTT dan beberapa daerah di Indonesia. “Saat ini hampir 1500-an Sekolah Dasar yang menjadi fokus program ini,” ujarnya.

Namun untuk menjalankan program kegiatan ini, mereka masih mengharapkan peran dari setiap kepala daerah pada kegiatan UKS ini untuk bisa saling membantu.

“Karena mengingat, untuk SD menjadi kewenangan sepenuhnya dari kabupaten ibu kota masing-masing,” katanya.

Ia juga berharap dengan adanya program ini, di tahun 2030 anak-anak Indonesia sudah bergizi baik dan persoalan gizi anak menurun dari yang dihadapi sekarang, sesuai agenda SDGs (Sustainable Development Goals).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya