IHSG Berpotensi Menguat, Waspadai Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 5.404-5.500 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Agu 2016, 07:20 WIB
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 64,216 poin (1,23%) ke 5.280,210. Sementara indeks LQ45 bergerak naik 16,105 poin (1,80%) ke908.947. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Kondisi ekonomi Indonesia positif jadi katalis untuk IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG sempat menjebol level support 5.404 dalam pergerakan intraday. Namun, aliran dana investor asing masih terlihat terjadi di tengah kondisi IHSG yang berada dalam tekanan hingga akhir perdagangan kemarin.

Melihat kondisi itu, kekuatan naik IHSG masih cukup besar dan tingkat kepercayaan investor terhadap pertumbuhan pasar modal yang masih cukup tinggi. Ditambah kondisi ekonomi Indonesia masih terlihat stabil.

William menuturkan ada momen konsolidasi wajar ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk akumulasi beli. "IHSG akan bergerak di kisaran support 5.404 dan resistance 5.500 yang merupakan titik perlu ditembus untuk memperkuat pola kenaikan IHSG," ujar dia seperti dikutip dalam ulasannya, Jumat (12/8/2016).

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko melihat aksi jual para pelaku pasar akibat volatilitas regional dan keadaan jenuh beli mempengaruhi laju IHSG. Akan tetapi, ia melihat ada akumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua dapat mendorong level resistance ke 5.500.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.390-5.270-5.180-5.080 dan resistance 5.525-5.590-5.650," ujar dia.

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan William memilih saham WTON, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Wijaya Karya Beton Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Pola perbaikan momentum dalam jangka pendek dan menengah dapat digunakan sebagai kesempatan untuk transaksi. Ini agar mengikuti kelanjutan berikutnya ke resistance psikologis Rp 1.035-Rp 1.055.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Wijaya Karya Beton Tbk di level pertama Rp 985, level kedua Rp 975, dan cut loss point Rp 955. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya