Animo Masyarakat Mengimunisasi Anak Tidak Berkurang

Animo masyarakat untuk mengimunisasi buah hati masing-masing tidak berkurang antara sebelum dan sesudah adanya isu vaksin palsu.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Jul 2016, 15:00 WIB
Vaksin palsu

Liputan6.com, Jakarta Animo masyarakat untuk mengimunisasi buah hati masing-masing tidak berkurang antara sebelum dan sesudah adanya isu vaksin palsu.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr HM Subuh MPPM usai menghadiri Halal Bihalal di Pekarangan Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2016).

Dari absensi yang dilakukan Kementerian Kesehatan dengan bertanya langsung ke masing-masing Kepala Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia, diketahui masih banyak orangtua yang datang ke fasilitas kesehatan milik pemerintah untuk mengimunisasi anak-anaknya.

"Dari absensi di 70 persen Kabupaten/Kota tidak berkurang, tidak berpengaruh sama sekali. Ini membuktikan bahwa memang 90 persen vaksinasi itu dilakukan di fasilitas kesehatan milik pemerintah, yaitu Puskesmas, Posyandu, dan rumah sakit pemerintah," kata Subuh menjelaskan.

Misal di Kalimantan Barat dan Jawa, ternyata kunjungan untuk imunisasi antara sebelum dan sesudah adanya isu vaksin palsu ini tidak berkurang sama sekali. Menurut Subuh, meski ada penurunan lebih karena disebabkan musim mudik Lebaran dan hari libur.

"Dan kita akan terus-menerus melakukan monitoring pasca Lebaran," kata Subuh menekankan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya