Efek Buruk Membersihkan Peralatan Rumah Berlebihan

Mungkin perabotan dan ruangan di rumah Anda menjadi terlihat lebih berkilau dan bersih, tapi belum tentu menjadi lebih awet.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Jun 2016, 16:38 WIB
Mungkin perabotan dan ruangan di rumah Anda menjadi terlihat lebih berkilau dan bersih, tapi belum tentu menjadi lebih awet.

Liputan6.com, Jakarta Saking tak inginnya ada noda di perabotan rumah, Anda membersihkannya hingga beberapa kali dalam sehari. Mungkin perabotan dan ruangan di rumah Anda menjadi terlihat lebih berkilau dan bersih, tapi belum tentu menjadi lebih awet dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama. Dikutip dari Rumah.com, biasanya kegiatan inilah yang disebut membersihkan berlebihan.

Tak betah melihat cermin bernoda

Jangankan noda yang disebabkan oleh cipratan air, tapi melihat cermin atau kaca jendela yang terkena sidik jari tangan saja Anda sudah kesal sekali. Akhirnya setiap melihat ada sidik jari pada cemin, Anda langsung menyemprotkan cairan pembersih kaca dan mengelapnya. Cairan pembersih mungkin tidak merusak cermin, tapi kelembapan cairan ini akan merusak frame atau lapisan yang ada di sekeliling sisi cermin.

Menambahkan detergen pada cucian kotor

Gunakan detergen sesuai dengan berat dan jumlah cucian kotor. Menambahkan detergen hingga satu sendok tidak akan membuat pakaian Anda menjadi lebih putih. Justru busa yang terlalu banyak akan merusak lingkungan dan membuat pemakaian air menjadi lebih boros karena Anda harus membilasnya berulang kali. Detergen juga akan merusak serat pakaian sehingga menjadi lebih kasar dan tipis. Daripada berulang kali menambah detergen atau mengucek pakaian, lebih baik gunakan baking soda saat merendam pakaian putih untuk mencegah warnanya menjadi kusam.

Menggunakan detergen untuk mencuci piring

Untuk membersihkan piring dan peralatan makan lainnya, hanya gunakan cairan pencuci piring, jangan menggunakan sabun colek atau detergen lainnya yang biasa Anda gunakan untuk pakaian. Selain itu, jangan menggosok piring terlalu keras untuk menghilangkan lemak makanan yang menempel. Kebiasaan ini akan meninggalkan sisa detergen di permukaan alat makan. Daripada menggunakan detergen atau sabun berlebihan, lebih baik bilas alat makan dengan air panas. Selain menghilangkan lemak, air panas juga mematikan bakteri.

Menyemprotkan cairan pembersih langsung ke perabotan kayu

Bagaimana, sih, cara Anda membersihkan perabotan kayu? Pasti Anda menyemprotkan cairan pembersih ke permukaannya lalu mengelapnya dengan kain. Padahal, cara ini akan merusak kayu dan membuatnya menjadi lembap. Sebaiknya, semprotkan cairan pada kain yang akan Anda gunakan, diamkan selama 5 detik lalu barulah Anda mengelap perabotan dengan kain tersebut.

Membersihkan toilet dengan bahan kimia

Jangan samakan toilet duduk dengan lantai kamar mandi. Membersihkan toilet dengan sikat dan bahan kimia akan membuat permukaannya menjadi penuh goresan. Padahal goresan inilah yang akan menjadi tempat bersarangnya bakteri. Bahan kimia juga akan mematikan bakteri pembusuk di dalam toilet dan saluran septic tank yang akan mengolah kotoran.

Menambahkan air pada lantai kayu

Agar lantai bebas kuman, Anda memperlakukan lantai kayu layaknya lantai keramik atau marmer yaitu dengan mengepelnya menggunakan pel basah. Padahal, lantai kayu sebaiknya dipel dengan kain pel yang sudah diperas dahulu sehingga tidak ada sisa tetesan air di atasnya. Kain yang terlalu berair akan membuat permukaan lantai menjadi lembap dan cepat rapuh.

Rina Susanto

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya