Warga Lokalisasi Dadap Tangerang Tolak Mediasi Penertiban

Warga ingin bertemu di wilayah netral, seperti Ombusdman.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 19 Mei 2016, 19:14 WIB
Aktivitas sejumlah anak yang tinggal di Kampung Dadap, Tangerang, Rabu (18/5). Dahulu, kawasan itu merupakan perkampungan nelayan karena letaknya yang dekat dengan pantai utara Jawa dan ramainya pendatang. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Tangerang - Mediasi antara Pemerintah Kabupaten Tangerang yang diwakili Bupati Ahmed Zaki Iskandar dan masyarakat kawasan prostitusi Dadap, kembali gagal. Warga tidak menghendaki pertemuan tersebut tanpa alasan yang jelas.

Pertemuan dijadwalkan berlangsung Kamis (19/5/2016) sore tadi sekitar pukul 14.00 WIB, di Pendopo Bupati Tangerang Jalan Damyati, Kota Tangerang, Banten. Namun, sampai waktu yang telah ditentukan, warga Dadap tidak kunjung datang.

"Kami mengundang warga Dadap atau perwakilannya. Ini kedua kalinya, tapi kembali warga tidak hadir tanpa memberikan alasan yang jelas," kata Bupati Zaki di Pendopo Bupati Tangerang, Kamis (19/5/2016).

Menurut Zaki, Pemkab Tangerang tetap ingin membuka ruang dialog secara terbuka dengan warga Dadap sebelum penertiban lokalisasi tersebut dilaksanakan.

Meski dua kali batal, kata Zaki, pertemuan lanjutan akan dilakukan sebelum pemberian SP3 kepada warga.

"Besok pagi kita dijadwalkan bertemu kembali dengan warga Dadap di Kantor Ombusdman, kami pastikan hadir," kata Zaki.

Sementara, Saiful salah seorang warga Dadap mengaku, pihaknya memang sudah sepakat untuk tidak menghadiri pertemuan dengan Pemkab.

"Kami sepakat akan menghadiri di tempat yang lebih netral, yakni Ombusdman," kata warga Dadap tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya