Pentingnya Kenaikan Peringkat dari S&P untuk Pasar Modal RI

Hal tersebut akan mendorong perkembangan pasar modal Indonesia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Mei 2016, 11:48 WIB
Bursa saham Asia bergerak menguat dengan indeks saham MSCI Asia Pacific naik 0,1% pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio berharap lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat Indonesia dari positif menjadi layak investasi (investment grade). Pasalnya, hal tersebut akan mendorong perkembangan pasar modal Indonesia.

Tito menerangkan, masuknya dana asing ke Indonesia selama ini terhalang lantaran investor memperhitungkan kelayakan investasi di Indonesia.

"Beberapa fund management dalam peraturan mereka punya kriteria investasi. Ada yang mengatakan 'saya masuk negara investment grade'," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Dia mengatakan, jika S&P menaikkan peringkat di Indonesia, maka banyak investor yang bakal masuk ke pasar modal. Tito sendiri mengaku optimistis S&P akan menaikkan peringkat Indonesia. Hal tersebut lanjut Tito, terlihat dari tanda-tanda perekonomian yang membaik.

"Waktu (level IHSG) 4.200 saya deg-degan, tapi begitu dolar stabil Rp 13.000,tanda membaik. Bunga turun, kalau bunga naik di atas 10 persen mati kita. Spending pemerintah masih terlambat tapi saya percaya spending akan tercapai. Investment grade S&P memberikan tanda-tanda global relatif membaik," jelas dia.

‎Tito mengaku, saat ini produk dan emiten di pasar modal masih minim. Padahal, dengan banyaknya pergerakan dan transaksi di pasar modal, kemungkinan naik peringkat dari S&P akan semakin besar.

"Produk dan pasar modal (jumlahnya) sedikit. Kita akan kejar lebih cepat," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya