Terima Utusan Presiden China, Jokowi Minta Kemudahan Perdagangan

Pada pertemuan yang berlangsung selama sejam tersebut, antara lain membahas peningkatan kerjasama kedua negara terutama di bidang ekonomi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 09 Mei 2016, 18:40 WIB
Suasana pertemuan Jokowi didampingi beberapa menteri dengan anggota Dewan Negara China Yang Jiechi bersama rombongan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/5). Pertemuan tertutup itu membahas beberapa persoalan perekonomian. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima utusan Presiden China Xi Jin Ping di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (9/5/2016) ini.

Utusan China tersebut, antara lain Dewan Negara China Yang Jiechi, ‎Dubes China untuk Indonesia Xie Feng, ‎Wakil Menteri Luar Negeri Liu Zhenmin, ‎Wakil Kepala Pengembangan Nasional dan Reformasi Komisi Wang Xiaotao, ‎Wakil Menteri Pertanian Yu Kangzhen, dan W‎akil Menteri Perdagangan Gao Yan.‎

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menuturkan, pada pertemuan yang berlangsung selama sejam tersebut, antara lain membahas peningkatan kerjasama kedua negara terutama di bidang ekonomi.

"Indonesia akan mendirikan ITPC di Shanghai. Kemudian pusat promosi di Beijing dan sebagainya dan presiden juga meminta agar hambatan-hambatan perdagangan ini dapat diangkat," jelas dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Retno menuturkan, nilai perdagangan antara Indonesia dan China mencapai nilai yang cukup signifikan meski terjadi tren penurunan. Nilainya hingga US$ 44,4 miliar.

Sementara berdasarkan data neraca perdagangan yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatatkan nilai ekspor ke China sebesar US$ 2,84 miliar dalam kurun waktu Januari-Maret 2016.

Angka ini melorot 9,34 persen dibanding realisasi periode yang‎ sama sebelumnya US$ 3,13 miliar. Sedangkan khusus di Maret ini, realisasi ekspor ke China senilai US$ 1 miliar.

Sedangkan impor ‎Indonesia dari China di kuartal I 2016 mencapai US$ 7,12 miliar, turun dibanding periode yang sama tahun lalu senilai US$ 7,45 miliar. Sedangkan di Maret saja, China telah memasok produk non migas dengan nilai US$ 2,25 miliar ke Indonesia.

Sementara, di ranah investasi, Menlu Retno mengaku terjadi peningkatan sebesar 400 persen. Presiden Jokowi pun berharap persentase nilai investasi tersebut tetap dijaga. "‎Presiden menyampaikan juga upaya-upaya yang sudah dilakukan Indonesia untuk menarik investasi asing ke Indonesia," tutur dia.(Silvanus/Nrm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya