SBY: Buruh Adalah Kawan Seperjuangan, Bukan Ancaman

Setiap 1 Mei, seluruh dunia merayakan Hari Buruh atau May Day.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 01 Mei 2016, 12:39 WIB
Selain kenaikan upah sebesar 50%, para buruh juga menentang instruksi SBY tentang upah (Liputan6.com/ Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap 1 Mei, seluruh dunia merayakan Hari Buruh atau May Day. Pada peringatan May Day 2016, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY bersuara di akun twitternya.

"Buruh adalah tulang punggung & penggerak industri. Tanpa buruh, industri dan ekonomi lumpuh. *SBY*," tulisnya di @SBYudhoyono, Minggu (1/5/2016).

"Bagi manajemen perusahaan, buruh adlh kawan seperjuangan, bukan ancaman. Jika manajemen & buruh bersatu, perusahaan maju. *SBY*," imbuh dia.

Menurut SBY, jika manajemen mencintai dan memperhatikan kesejahteraan buruh, dan buruh disiplin, produktif, juga mencintai perusahaannya, maka semuanya akan menang. Para pemilik modal yang terlalu serakah dan menumpuk kekayaan tanpa batas di atas penderitaan buruh dan rakyat, dinyatakan SBY sebagai kaum yang jahat.

"Sebaliknya para demagog yg menghasut rakyat utk lakukan kekerasan & pemberontakan dgn "ideologi" pertentangan kelas sama jahatnya. *SBY*," cuit dia.

Jika ada perselisihan di antara perusahaan dan buruh, sambung SBY, selesaikan secara tepat, bijak dan adil. Selalu ada solusi, maka tak perlu saling mengancam.

"Selamat Hari Buruh Internasional 1 Mei 2016. Sejahteralah kaum buruh & majulah industri di Indonesia. *SBY*," SBY menutup kicauannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya