Manjakan Anak, Orangtua Bisa Terlilit Utang

Sebanyak 46 persen orangtua di Amerika Serikat terjerat utang lantaran membelikan apapun yang diinginkan anak.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 03 Apr 2016, 19:41 WIB
Orangtua wajib sigap berikan pertolongan pertama bila anak tersedak (Foto: blog.linx-usa.com)

Liputan6.com, Jakarta - Melihat anak bahagia menjadi impian hampir seluruh orangtua di dunia. Tapi hati-hati, memanjakan anak secara berlebihan ternyata dapat menjadi bumerang yang justru merugikan orangtua.

Melansir laman Business Insider, Minggu (3/4/2016), menurut survei terbaru yang digelar perusahaan pengelolaan dana di Amerika Serikat, T. Rowe Price, sebanyak 46 persen orangtua di AS terjerat utang lantaran membelikan apapun yang diinginkan anaknya.

Lebih mengejutkan lagi, sebanyak 57 persen orangtua dalam survei tersebut menghabiskan uang terlalu banyak untuk membeli berbagai hal yang justru tak dibutuhkan sang anak. 

Belum lagi, terdapat 55 persen partisipan yang mengaku menggunakan dana simpanan untuk kebutuhan sehari-hari setelah memenuhi keinginan anak-anaknya.

"Sementara itu, lebih dari 57 persen anak-anak tersebut berharap orangtua selalu membelikan apapun keinginannya," seperti tertulis dalam laporan tersebut.

Melalui hasil penelitian tersebut, para orangtua lantas dianjurkan untuk dapat menahan diri dan tidak serta merta membelikan apapun yang diinginkan sang anak. Orangtua diharapkan mampu mendidik anak-anak agar dapat membedakan mana keinginan dan kebutuhannya.

Proses tersebut dianggap sebagai pola pendidikan finansial yang perlu diterapkan sejak dini pada anak-anak.

Bukan itu saja, penelitian terbaru dari Employee Benefit Research Institute menemukan para pekerja mulai mengabaikan kesehatannya. Lebih dari 50 persen pekerja di AS rela mengurangi biaya asuransi kesehatannya demi mendapatkan gaji pokok lebih besar. (Sis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya