Biaya Bangun Kereta Cepat Kini Lebih Murah US$ 400 Juta

Perjanjian konsesi kereta cepat Jakarta-Bandung akhirnya ditandatangani.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Mar 2016, 11:01 WIB
Kereta Cepat Buatan Cina (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Perjanjian konsesi kereta cepat Jakarta-Bandung akhirnya ditandatangani. Dalam perjanjian tersebut disebutkan biaya investasi pembangunannya sebesar US$ 5,1 miliar.

Dengan begitu biaya konstruksi kereta cepat lebih murah US$ 400 juta dari yang sebelumnya ‎mencapai US$ 5,5 miliar.

"Biaya proyek sudah dikoreksi jadi US$ 5,1 miliar, sehingga hemat US$ 400 juta. Dengan begitu BUMN hemat US$ 240 juta," tuturnya, Kamis (17/3/2016).

Dia menuturkan, perjanjian konsesi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah ditandatangani dengan tanpa jaminan pemerintah dalam bentuk apapun untuk jangka waktu 50 tahun.

Nantinya usai 50 tahun, seluruh aset PT KCIC akan diserahkan kepada negara cq Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam kondisi clean and clear serta layak operasi, sejak tanggal pengoperasian yang ditetapkan 30 Mei 2019.

 


"Artinya 50 tahun lagi, negara akan memiliki KA cepat tanpa APBN sama sekali alias gratis," kata Jonan.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan menjelaskan, berkurangnya nilai investasi tersebut karena jarak jalur kereta lebih pendek.

‎"Karena jaraknya lebih pendek dulu Gambir ke Gedebage, sekarang kan dari Halim, jadi berkurang 10 kilometer, sehingga jadi US$ 5,1 miliar," terang dia.

Dengan investasi tersebut, sudah pasti jarak tempuh antara Halim hingga Tegal Luar mencapai 142,3 kilometer (km). Dengan jarak tempuh itu, nantinya akan memiliki Transit Oriented Development (TOD) yaitu Halim, Karawang, Walini dan Tegal Luar.

Hermanto menambahkan, ditandatanginya perjanjian konsesi ini maka selanjutnya akan diterbitkan izin usaha dan izin konstruksi. Diharapkan konstruksi awal di lokasi ground breaking, yaitu di Walini dapat dilakukan pekan depan.

Hanya saja sesuai komitmen awal, izin konstruksi baru akan diberikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk 5 km awal dari titik ground breaking.

"Target nanti awal April kita akan serahkan pengajuan konstruksi untuk kilometer lainnya, saat ini kami sedang siapkan, jadi nanti awal April tinggal langsung ajukan," kata Hanggoro.‎ (Yas/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya