Jepang Ciptakan Sensor Pendeteksi Virus dalam 5 Menit

Perusahaan elektronik Toshiba berkolaborasi dengan Osaka University mengembangkan sensor pendeteksi virus dalam lima menit.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 16 Mar 2016, 06:00 WIB
Rencananya pada 2017 nanti, sistem sensor pendeteksi virus ini bisa dikomersialisasikan dalam bentuk kit seharga USD 9 atau sekitar Rp 118 ribu.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan elektronik Toshiba berkolaborasi dengan Osaka University mengembangkan sensor pendeteksi virus dalam lima menit. Teknologi canggih ini diharapkan dapat membantu dokter mendiagnosis dan mencegah penyakit menular.

Seperti dikutip Times of India, Rabu (16/3/2016), perangkat ini mempercepat pengobatan dan mengurangi kemungkinan penularan virus. Sensor ini juga dapat mengenal bentuk virus hanya dalam beberapa menit, menggunakan amplifikasi gen yang selama ini butuh delapan jam.

Toshiba telah mengumumkan akan memproduksi chip inti dari perangkat ini. Rencananya pada 2017 nanti, sistem ini bisa dikomersialisasikan dalam bentuk kit seharga USD 9 atau sekitar Rp 118 ribu.

Kini, para ilmuwan juga sedang bernegosiasi untuk menjual peralatan medis ke Toshiba Medical Systems. Rencananya, perangkat ini akan diperkenalkan pada 2020.  

Perusahaan Jepang lainnya juga saat ini sedang mengembangkan teknologi diagnostik, seperti Konica Minolta, yang bekerjasama dengan Tokyo Metropolitan Institute of Medical Science. Mereka mampu menciptakan perangkat untuk mendeteksi virus influenza (umumnya dan teknologi untuk tes kehamilan.

"Sistem yang digunakan hanya berupa chip berteknologi tinggi dengan pigmen fluorescent sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit yang dibawa nyamuk, seperti Zika dan demam berdarah. Sistem yang lama butuh waktu satu sampai dua hari mendeteksi penyakit sedangkan yang baru ini bisa memotong waktu sampai 12 jam bahkan kurang," ujar ilmuwan pada situs Nikkei Daily.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya