Demo Bubar, Sopir Angkutan Umum Ancam Unjuk Rasa 5 Hari Lagi

Sejumlah perwakilan demonstran yang terdiri dari pengemudi taksi, bus, angkot, dan bajaj ‎telah diterima Mensesneg Pratikno sebelum bubar.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Mar 2016, 14:47 WIB
Ratusan sopir angkot dari 25 jalur di Kota Malang, Jawa Timur, demo besar-besaran (Liputan6.com/ Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta - Massa yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkatan Darat (PPAD) ‎yang menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta dan Istana Negara, mulai membubarkan diri. Mereka berangsur-angsur meninggalkan lokasi demo sekitar pukul 13.30 WIB.

Sejumlah perwakilan demonstran yang terdiri dari pengemudi taksi, bus, angkot, dan bajaj ‎telah diterima Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebelum mereka membubarkan diri.

"Saya tadi masuk Istana tidak bertemu Presiden. Hanya bertemu Pak Pratikno, Mensesneg," ujar Ketua PPAD Cecep Handoko di atas mobil orasi, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2016).

Mereka mengancam akan kembali mengepung Istana Negara jika ‎tuntutannya tak dipenuhi pemerintah. Massa menuntut agar moda transportasi berbasis aplikasi online ditutup.

"Jadi tadi kata mereka, akan ada sidang panel terlebih dahulu setelah pertemuan ini. Sidangnya akan dihadiri oleh para ahli," tutur dia.

Dalam orasinya, Cecep mengancam akan kembali turun ke Istana pada Jumat 18 Maret 2016, jika pemerintah tidak segera menutup moda transportasi berbasis aplikasi online tersebut.
   
"Lima hari lagi kita ke sini dengan kekuatan maksimal," tandas Cecep.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya