BNPB Sebut El Nino Masih Incar Ratusan Jiwa Penduduk Indonesia

Berdasar data BNPB Oktober sampai Februari total sudah 260 peristiwa banjir dan longsor di kabupaten kota.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 03 Mar 2016, 02:46 WIB
Longsor di Dusun Suwinong, Desa Penungkulan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. (@Sutopo_BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, dampak El Nino di Indonesia belum berhenti dan potensi bencana banjir dan tanah longsor juga masih akan terjadi.

"Dari ancaman yang ditimbulkan El Nino potensi banjir mengintai di 315 kabupaten atau kota di Indonesia. Sementara ada 274 daerah di Indonesia terancam longsor," ujar Willem Rampangilei di BNPB Jakarta Timur, Rabu (2/3/2016).

Willem juga mengingatkan, yang terpapar bahaya banjir karena El Nino itu mencapai 63,7 juta jiwa. Untuk longsor ada 274 daerah yang rawan dan yang terpapar bisa 40,9 juta.

"Artinya ada ratusan juta jiwa yang bisa terpapar bencana karena bahaya El Nino," ujar Willem.

Ia melanjutkan, pihaknya juga sudah memetakan daerah yang dinilai perlu mendapat perhatian terkait dua bencana tadi. Untuk banjir, perhatian khusus BNPB tertuju pada wilayah Aceh, Medan, Riau, Jambi, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, dan Sulawesi.


Untuk yang rawan longsor diprediksi ada di Bukit Barisan mulai dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Sumsel, Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Bali, NTT, NTB, Maluku, Papua dan Sulawesi.

Sampai saat ini saja, sambung Willem, BNPB menghimpun data ada 46 korban meninggal dan 16 orang luka-luka akibat bencana banjir dan longsor sejak Oktober 2015 hingga 25 Februari 2016. Lebih dari satu juta jiwa mengungsi.

"Berdasar data BNPB Oktober sampai Februari total sudah 260 peristiwa banjir dan longsor di kabupaten kota. Dan total 46 jiwa meninggal dan 16 orang luka-luka dan sejuta lebih mengungsi. Rumah yang rusak sampai 425 ribu rumah seluruhnya rusak," beber Willem.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya