Industri Ini Jadi Penyelamat 150 Ribu Korban PHK

Saat industri raksasa terpuruk, UMKM kembali menjadi tulang punggung perekonomian nasional

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Feb 2016, 08:20 WIB
Sejumlah hasil kerajinan warga binaan dipamerkan pada Napi Craft 2015 di Kuningan, Jakarta, Senin (21/12/2015). Napi Craft 2015 memamerkan beragam hasil kreativitas warga binaan dari 12 Divisi Pemasyarakatan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan mendorong peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam penciptaan lapangan kerja ketika industri besar sedang terguncang akibat perlambatan ekonomi. Peluang penyerapan tenaga kerja dari sektor UMKM di tahun ini diperkirakan mencapai 70 ribu orang.

Wakil Ketua Umum Kadin bidang UMKM, Koperasi, dan Industri Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengungkapkan, saat industri raksasa terpuruk, UMKM kembali menjadi tulang punggung perekonomian nasional. UMKM merupakan sektor paling tahan banting kala badai krisis menerjang di sebuah negara, termasuk di Indonesia.

"UMKM yang justru menciptakan lapangan kerja. Makanya ketika banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri besar, pemerintah harus memberi pelatihan kewirausahaan buat mereka supaya bukan lagi mencari kerja tapi membuka lapangan kerja," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com,Jakarta, Senin (29/2/2016).



Menurut Pendiri PT Saratoga Investama Sedaya ini, Kadin Indonesia tengah mengevaluasi data PHK yang diprediksi terjadi di 2016. Sandiaga memperkirakan jumlah karyawan yang bakal terkena PHK sekitar 150 ribu orang dari berbagai industri di Tanah Air.

"Dari data yang digodok sekitar 150 ribu orang yang kita lihat ada PHK di berbagai industri, seperti industri migas, perbankan, farmasi. Ini bahaya sekali, kita harus cepat tangkap dengan program terarah dan terukur," jelas Sandiaga, pengusaha yang pernah masuk sebagai orang terkaya peringkat ke-29 pada 2009 menurut majalah Forbes.

Sementara perkiraannya, potensi penciptaan lapangan kerja dari industri UMKM di tahun ini sekitar 50 ribu-70 ribu orang. Itupun potensinya ada di industri ekonomi kreatif. Jumlah tersebut tentu belum bisa menyerap sepenuhnya pegawai atau karyawan yang menjadi korban PHK.

"Jadi memang belum menutupi antara yang PHK dan penciptaan lapangan kerja. Jadi ini yang perlu diwaspadai, sehingga sisanya (orang yang menganggur) bisa langsung disentuh program pemerintah, seperti pelatihan dan permodalan karena pekerja ini sudah punya skill, tinggal di-develop menjadi wirausaha," pungkas Sandiaga. (Fik/Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya