Status Diturunkan, Posko Siaga Bencana Bromo Dibongkar

Satu posko bencana lainnya masih akan dipertahankan hingga seminggu ke depan.

oleh Zainul Arifin diperbarui 27 Feb 2016, 13:35 WIB
Sejumlah wisatawan mengunjungi Gunung Bromo di Jawa Timur. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Malang – Warga sekitar Gunung Bromo sudah bisa beraktivitas di sekitar kaldera setelah ditutup lantaran tingginya aktivitas vulkanik. Itu menyusul status Gunung Bromo diturunkan dari Siaga Level III ke Waspada Level II sejak Jumat, 26 Februari 2016.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang dalam waktu dekat juga akan menutup posko siaga bencana pada Senin, 29 Februari 2016. Sejumlah posko yang akan dibubarkan adalah posko di Desa Taji, posko Waringin Anom dan posko Jabung.

"Satu posko lagi di Desa Ngadas baru akan off seminggu ke depan. Kami tak langsung menutup, karena ini masa transisi dari status Siaga ke Waspada," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setyono, Sabtu (27/2/2016).

Namun, PVMBG masih mempertahankan Base Transceiver Station (BTS) atau menara telekomunikasi yang dipasang untuk situasi darurat. Tower milik salah satu operator telekomunikasi itu ditinggal guna mempermudah komunikasi warga di Desa Ngadas dan sekitarnya.

"Selama ini, wilayah itu kan sulit untuk komunikasi. Tower yang kita dirikan darurat itu akan ditinggal untuk mempermudah komunikasi, seizin operator seluler pemiliknya. Di wilayah itu kan juga rawan bencana longsor dan sejenisnya," tutur Bagyo.

Hal senada dikatakan Kepala BPBD Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi. Menurut dia, warga sudah bisa mendekat dan aktifitas wisata di Bromo dapat dibuka lagi dengan turunnya status ini.

"Sudah tak terlihat lagi asap pekat yang biasanya bercampur debu. Sekarang lebih terlihat asap putih tipis. Warga sudah bisa mendekat ke kawah Bromo," ujar Dwijoko.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya