Mentan Sebut Ini Biang Kerok Harga Bawang Merah Melonjak

Harga bawang merah di sejumlah pasar terpantau merangkak naik hingga menembus Rp 30 ribu per Kilogram (Kg).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 09 Feb 2016, 20:22 WIB
Para pedagang hanya bisa pasrah dan berharap harga bawang kembali normal anjlok , Jakarta, Rabu (13/8/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta Harga bawang merah di sejumlah pasar terpantau merangkak naik hingga menembus Rp 30 ribu per kilogram (kg). Bahkan di Jayapura, harga jualnya kian mahal Rp 65 ribu per kg. Padahal diakui Kementerian Pertanian (Kementan), harga bawang merah di tingkat petani hanya Rp 5 ribu per kg.

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman usai Rapat Koordinasi Pangan tidak heran dengan lonjakan harga jual bawang merah meskipun ada perbedaan harga signifikan antara pedagang di pasar dengan di tingkat petani.

"Tahu tidak, harga bawang merah di tingkat petani Rp 5 ribu per kg," tegasnya di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/2/2016).

Amran mengatakan, penyebab utama tingginya harga jual bawang merah di tingkat pedagang karena panjangnya rantai pasokan dan distribusi bawang merah dari produsen sampai ke konsumen.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, pola distribusi bawang merah dari produsen ke konsumen harus melalui 9 titik dengan penetapan keuntungan atau marjin yang berbeda-beda.

"Jadi suplai chain atau rantai pasokan penyebabnya. Ini kita bahas juga di Rakor, termasuk solusinya," ujar Amran.

Lebih jauh diakuinya, salah satu memutus atau mengurangi mata rantai pasokan dan distribusi ini dengan cara membawa dan memfasilitasi importir supaya menandatangani kontrak pembelian bawang merah langsung dari petani.

"Importir kita bawa langsung ke lapangan dan kontrak dengan petani membeli bawang merah di harga Rp 10 ribu-Rp 12 ribu per kg. Jadi petani mendapat harga jual yang wajar dan menguntungkan," terangnya.

Sebagai contoh, tambah Amran, ada perusahaan yang sudah menandatangani kontrak pembelian bawang merah langsung dengan kelompok petani. Dengan mengubah struktur pasar baru, diyakininya bisa memangkas rantai pasokan dan distribusi hingga 50 persennya.

"PT Wings kita bawa langsung ke lapangan sudah kontrak dengan kelompok tani. Perusahaan itu menyerap 25 ribu ton bawang merah petani dengan harga bagus. Jadi daripada importir beli dari luar negeri Thailand, Vietnam, lebih baik beli dari dalam negeri," jelas Amran. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya