3 Ujian Partai Golkar Menuju Rekonsiliasi Langgeng

Suasana kondusif mulai memayungi Partai Golkar.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Feb 2016, 20:01 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah), bersalaman bersama Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie (kanan), Ketua Umum Partai Golkar Munas Ancol, Agung Laksono bersalaman di kediaman wapres, Jakarta, Rabu (3/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Suasana kondusif mulai memayungi Partai Golkar. Kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie sepakat rekonsiliasi dengan menggelar musyawarah luar biasa atau munaslub dalam waktu dekat.

Meski begitu masih ada sejumlah ujian yang harus dihadapi partai berlambang beringin jika ingin rekonsiliasi yang mulai terbangun langgeng.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Riau, Ahmad Doli Kurnia menyatakan, masih ada 3 ujian yang harus diselesaikan dengan baik jika ingin suasana adem yang sudah tercipta terus berlanjut.

Yang pertama, jangan ada lagi gerakan mengatasnamakan DPP Bali atau DPP Ancol baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Musda, pelantikan, forum pertemuan DPD, pemecatan, dan sebagainya, seharusnya sudah tidak ada lagi. Sudah harus moratorium," ujar Doli kepada Liputan6.com, Minggu (6/2/2016).

Kedua, lanjut dia, adalah masalah penyusunan panitia Munaslub. Menurut Doli, wajah rekonsiliasi yang sesungguhnya akan terlihat konkret di dalam susunan panitia.

"Apakah susunan panitia yang ditetapkan dapat mengakomodir secara adil semua pihak, yang tentu juga harus mempertimbangkan faktor kemampuan dan kecakapan. Atau mungkin akan lebih baik yang dipilih adalah orang yang dianggap netral dan bebas dari konflik selama ini," ucap dia.

Masalah Ketiga adalah penetapan peserta Munaslub. Adanya SK Menteri Hukum dan HAM yang memberikan mandat kepada Munas Riau, seharusnya memberikan kemudahan proses rekonsiliasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya