Gubernur Jateng: Pemulangan untuk Jamin Hak Hidup Eks Gafatar

Ganjar mengimbau agar eks anggota Gafatar bersikap kooperatif agar proses pemulangan berjalan lancar.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jan 2016, 10:15 WIB
Mantan anggota Gafatar di lokasi penampungan di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur (Liputan6.com/ Dhimas Prasadja)

Liputan6.com, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan pemulangan mantan anggota Gafatar dari Kalimantan Barat dimaksudkan untuk melindungi mereka sendiri. Itu karena sebagian masyarakat Kalimantan Barat masih menolak keberadaan mereka.

"Kita mau mencari aman dulu, maka dari sisi hak hidupnya dan hak yang lebih dasar itu kita lindungi," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu dikutip dari Antara, Senin (25/1/2016).

Karena itu, ia mengimbau agar eks anggota Gafatar bersikap kooperatif. Ia menyesalkan sikap sebagian warga eks Gafatar yang menolak bantuan pemerintah.

"Saya menyayangkan ada warga eks Gafatar yang menolak bantuan untuk memulangkan mereka ke daerah asal dan hal itu justru akan menghambat proses pemulangan," kata Ganjar.


Sekitar 350 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang diangkut KRI Gilimanuk dari Kalimantan Barat tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, pagi ini. Total eks anggota Gafatar yang dipulangkan melalui jalur Semarang mencapai 1.529 orang.

Setelah pendataan dan cek kesehatan, mereka akan diangkut ke Asrama Haji Donohudan Boyolali menggunakan 10 bus. Di tempat itu, para eks anggota Gafatar akan menjalani pemulihan sebelum kembali ke tempat asal masing-masing.

"Di sana akan dilakukan proses pemulihan ideologi dan keyakinan yang melibatkan Majelis Ulama Indonesia, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, psikolog, serta TNI-Polri," kata Ganjar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya