BI: Kebutuhan Uang pada Natal dan Tahun Baru Rp 80 Triliun

Outflow tertinggi diperkirakan terjadi di wilayah Jabodetabek yang mencapai Rp 22,3 triliun.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Des 2015, 10:44 WIB
Ilustrasi uang

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan akhir tahun 2015, Bank Indonesia (BI) telah mempersiapkan pelayanan sistem pembayaran mengingat pada umumnya menjelang Natal dan akhir tahun terjadi peningkatan kebutuhan uang di masyarakat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, menjelaskan persiapan yang dilakukan BI adalah optimalisasi distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah serta peningkatan layanan kas kepada masyarakat.

Selain itu, dari sisi sistem pembayaran non-tunai, Bank Indonesia juga telah mengantisipasi kemungkinan lonjakan transfer, baik yang dilakukan baik melalui sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) maupun Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

BI memperkirakan kebutuhan uang (outflow) periode Desember 2015 sebesar Rp 80,7 triliun, sementara realisasi outflow pada tahun sebelumnya sebesar Rp 72,9 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 10,7 persen.

Outflow tertinggi diperkirakan terjadi di wilayah Jabodetabek yang mencapai Rp 22,3 triliun diikuti oleh Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua) Rp 11,6 triliun, Kalimantan Rp 7,7 triliun, Sumbar, Kepri dan Jambi Rp 7,3 triliun. Sedangkan untuk Jawa Timur Rp 7 triliun, Jawa Tengah dan Yogyakarta Rp 6,8 triliun, Sumatera Utara dan Aceh Rp 5,6 triliun, Jawa Barat dan Banten Rp 5,4 triliun, Bali dan Nusa Tenggara Rp 3,9 triliun, serta Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung Rp 3,1 triliun.

"BI memandang persediaan uang secara nasional mencukupi untuk kebutuhan uang menjelang Natal dan akhir tahun, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan," ia menjelaskan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (23/12/2015).

Untuk memastikan kecukupan kebutuhan uang menjelang Natal dan akhir tahun tersebut, Bank Indonesia menempuh dua strategi, yaitu melalui peningkatan distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia serta peningkatan layanan kas kepada para stakeholders.

Peningkatan distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia dilakukan melalui pertama, peningkatan frekuensi dan kuantitas pengiriman uang dari Kantor Pusat kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Kedua, kerja sama secara intensif dengan penyedia jasa transportasi darat dan laut. Ketiga, meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kualitas perencanaan pemenuhan kebutuhan uang.

Sedangkan peningkatan layanan kas kepada stakeholders dilakukan melalui pertama, berkoordinasi dengan perbankan untuk meningkatkan peran perbankan dalam penukaran uang kepada masyarakat. Kedua, bekerjasama dengan pihak eksternal seperti perbankan, polisi air dan media massa dalam pelaksanaan kas keliling, serta. Ketiga, penyampaian operasional kegiatan layanan kas BI menjelang Natal dan akhir tahun. (Gdn/Nrm)**


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya