Sebelum Wafat, Paku Alam IX Derita Sakit Paru-Paru

Kondisi Paku Alam justru semakin memburuk hingga kehilangan selera makan.

oleh Yanuar H diperbarui 21 Nov 2015, 19:52 WIB
Kondisi Paku Alam justru semakin memburuk hingga kehilangan selera makan. (istimewa)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam IX mengembuskan nafas terakhir sore tadi. Lelaki kelahiran Ambarkusumo, 7 Mei 1938 ini mengidap sakit paru-paru sebelum wafat.

"Sakitnya paru-paru. Seminggu lalu, masuk rumah sakit lalu sudah boleh pulang," terang Pengageng Kawedanan Sentono KPH Tjandro Kusumo di Pendopo Puro Pakualaman, Sabtu (21/11/2015).

Namun, kondisi Paku Alam justru semakin memburuk hingga kehilangan selera makan. Karenanya, keluarga membawa Wakil Gubernur DI Yogyakarta ini ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito pada 16 November lalu.

"Beliu tidak mau makan 2 hari, lalu kondisinya melemah, dan kembali dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

 



Jenazah kini telah tiba di Puro Pakualaman sekitar pukul 18.10 WIB dibawa mobil ambulans. Keluarga dan abdi dalem Puro Pakualaman menyambut jenazah. Beberapa di antaranya tidak bisa menahan tangis sembari berdiri dalam sikap menyembah. Jenazah kemudian dimandikan di lokasi tersebut.

"Setelah disucikan beliau nanti akan disemayamkan di ndalem Ageng Pura Pakualaman habis magrib ini," kata kerabat Kraton Yogyakarta GBPH Prabukusumo.

Kusumo mengatakan, jenazah Paku Alam IX akan dimakamkan Minggu 22 November 2015, di Astana Giri Gondo Kulonprogo DI Yogyakarta sekitar pukul 15.00 wib. Sedangkan, prosesi pemakaman dilaksanakan sejak pagi besok.

"Besok dimakamkan acara pemakaman. Besok pagi prosesi dimakamamkan Giri Gondo. Prosesi besok masih dibicarakan. Tadi rencana habis luhur karena beri kesempatan masyarakat datang. Beliau tidak pesan apa-apa," ujar dia. (Din/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya