Setnov Tak Mundur, Politikus Nasdem Ancam Bentuk Pansus Freeport

Saat ini 4 anggota DPR lintas fraksi menggelar konferensi pers, menyatakan mosi tidak percaya pada Ketua DPR Setya Novanto.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 20 Nov 2015, 16:20 WIB
(Ki-ka) Adian Napitupulu (PDI-P), Taufiqulhadi (Nasdem), Inas Nasrulloh Zubir (Hanura), dan Arifin hakim Toha (PKB) memberikan keterangan terkait desakan mundurnya Setya Novanto di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (20/11). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III Fraksi Nasdem Taufiqulhadi mendesak Ketua DPR Setya Novanto mundur dari jabatannya. Hal ini buntut dari kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bila tidak mundur, Taufiqulhadi mengancam akan dibentuk Pansus Freeport.

"Kalau MKD tak proses seperti yang diharapkan, kami dorong Pansus Freeport. Itu rencana Partai Nasdem," tegas Taufiqulhadi di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/11/2015).

Pansus tersebut, lanjut Taufiqulhadi, akan meminta keterangan lengkap dari semua nama-nama yang disebut dalam rekaman yang dilaporkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

‎Taufiqulhadi pun juga menyarankan agar Setya Novanto melaporkan ke polisi bila ia merasa namanya tercemar akibat laporan itu.

"Kalau Novanto bilang ini semua tidak benar, merasa dicemarkan nama baik oleh Menteri ESDM, laporkan ke polisi. Jadi jalur hukum yang diambil," ujar dia.

‎Saat ini 4 anggota DPR lintas fraksi menggelar konferensi pers, menyatakan mosi tidak percaya pada Ketua DPR Setya Novanto.

Mereka adalah ‎anggota Komisi III DPR Fraksi Nasdem Taufiqulhadi, anggota Komisi VII Fraksi PKB Arvin Hakim Toha, anggota Komisi VII DPR ‎Fraksi PDIP Adian Napitupulu, dan anggota Komisi VII DPR Fraksi Hanura Inas Nasrullah Zubir. (Nil/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya