Tuhan Selamatkan India dari Kerusakan Gempa Bumi Afghanistan

Gempa bumi Afghanistan telah meninggalkan duka mendalam bagi negara-negara Asia Selatan yang terdampak.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 28 Okt 2015, 16:10 WIB
Duta Besar India untuk Indonesia, Gurjit Singh saat wawancara khusus bersama Tim Liputan6.com di Kedubes India di Jakarta, Rabu (16/9/2015). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi besar berkekuatan 7,5 skala Richter melanda Afghanistan utara. Getaran lindu tersebut juga dirasakan di Pakistan dan India utara.

Terkait insiden ini, Duta Besar India untuk Indonesia, Gurjit Singh angkat bicara. Menurutnya, bencana alam ini telah meninggalkan duka mendalam bagi negara-negara Asia Selatan yang terdampak gempa.

"Kami berbelasungkawa atas gempa bumi. Ini karena gempa bumi besar itu menyebabkan kerusakan besar di Afghanistan, Pakistan, dan sebagian di utara India," ucap Dubes Gurjit, di Kedutaan India di Jakarta, Rabu (28/10/2015).

"Memang ada kerusakan besar akibat gempa ini, tapi berkat dan rahmat dari Tuhan yang Maha Kuasa kami tidak terlalu banyak dilanda kerusakan," sambung dia.

Meski tak terlalu berdampak, Gurjit menyebut pemerintah tak akan lepas tanggung jawab bagi para korban. Pemerintah India dipastikan akan terus memberikan bantuan bagi para korban yang terdampak bencana ini.

"Memang ada kerusakan akibat gempa ini, tetapi pemerintah kami selalu memberikan dukungan (untuk para korban)," jelasnya.

Gempa Afghanistan utara itu terjadi pada Senin 26 Oktober pukul 14.10 waktu setempat. Guncangan dirasakan di Kabul, New Delhi, India, Pakistan, dan Islamabad.

Gempa berpusat di wilayah pegunungan, 45 km atau 28 mil barat daya Jarm -- dekat perbatasan dengan Afghanistan dengan Pakistan.

Wilayah yang paling parah terkena dampak lindu yang awalnya disebut Badan Survei Geologi AS (USGS) 7,7 skala Richter (SR), dikuasai oleh kelompok militan Taliban. Sehingga upaya kelompok bantuan untuk menilai kerusakan terhalang oleh situasi keamanan yang tidak stabil, dianggap tak aman bagi pekerja bantuan internasional dan pasukan pemerintah.

Kendati demikian, Taliban mendesak badan-badan bantuan untuk segera memberikan bantuan darurat. Mereka juga seperti memberikan sinyal tak akan mengganggu penyaluran bantuan. (Tnt/Rie)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya