Fadli Zon: Kepulangan Jokowi Penting untuk Tuntaskan RAPBN 2016

Ada beberapa persoalan mendasar yang membuat pengesahan RAPBN 2016 di DPR menjadi kisruh.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 27 Okt 2015, 19:11 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mendatangi KPK, Jakarta, Senin (12/10/2015). Fadli Zon ingin bertemu dengan pimpinan KPK sebagai President Global Organization of Parliamentarians Against Corruption. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyambut baik sikap Presiden Joko Widodo yang mempercepat waktu kunjungannya ke Amerika Serikat. Karena menurut politisi Gerindra ini, tidak ada hal yang substansial di Negeri Paman Sam tersebut.

"Kalau menurut saya, mungkin Pesiden mendengar juga masalah kabut dan lain-lain. Lagian juga di sana mau ngapain. Jadi lebih bagus mengurus di dalam negeri dan segera menuntaskan pembicaraan APBN yang belum beres," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Fadli menilai, kehadiran Presiden Jokowi pada pembahasan RAPBN 2016 sangatlah penting. Sebab, Jokowi adalah komandan di pemerintahan. Apalagi, lanjut dia, banyak kementerian yang belum memyelesaikan pembahasan APBN dengan komisi di DPR.

"Kita kan lihat proses berjalan di komisi ada yang selasai ada yang belum. Tapi semua di ketok di paripurna. Untuk hal-hal yang belum kan kita minta penjelasan dari pemerintah. Dalam hal ini sebagai pimpinan pemerintah, kehadiran Presiden menjadi penting," papar Fadli.

Fadli menegaskan, DPR bisa saja menolak pengesahan RAPBN 2016 jika pemerintah tak serius membahasnya. Apalagi, ada beberapa persoalan mendasar, salah satunya terkait Penanaman Modal Negara (PMN), Dana Tanggap Asap, juga soal Dana Desa.

"Jadi kalau nggak serius dan anggap enteng untuk apa kita teruskan. Bisa saja kan tertunda kalau ada fraksi yang menyatakan menolak. Makanya ingin ada penjelasan. Politik kan dinamis bisa aja disahkan bisa aja tolak," pungkas Fadli. (Dms/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya