Liputan6.com, Jakarta - PT Iwatani Industrial Gas Indonesia (IIGI) sebagai mitra kerja PT Mandom Indonesia Tbk meminta kepada pihak kepolisian untuk mengedepankan transparansi dalam penyelidikan penyebab kebakaran pabrik PT Mandom Indonesia beberapa waktu lalu.
Kuasa Hukum IIGI, Luthfi Yazid menjelaskan, transparansi tersebut terutama terkait penahanannya dua karyawan IIGI yang dinyatakan sebagai orang yang bertanggung jawab akibat kebakaran yang memakan 28 krorban jiwa.
"Kami mendesak agar aparat kepolisian melakukan penyidikan secara profesional, akuntabel dan transparan terhadap kasus ini mengingat jumlah korban yang meninggal mencapai 28 jiwa. Bukan karena adanya tekanan publik atau yang lainnya, namun karena memang sudah menjadi tanggungjawab aparat kepolisian selaku penyidik," kata Luthfi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/10/2015).
Dijelaskannya cakupan pekerjaan IIGI hanya pada pengangkutan dua unit tangki lama dan satu unit tangki baru serta pemasangan pipa, tidak termasuk pemasangan selang (flexible hose). Sementara polisi telah menyimpulkan bahwa penyebab kebakaran adalah karena pemasangan selang (flexible hose), sehingga staf IIGI yang diduga memasang yang telah dijadikan tersangka.
Luthfi menambahkan, IIGI hanya bertugas memindahkan tangki dan memasang pipa dan sudah ada berita acara serah terima dari IIGI kepada PT Mandom Indonesia Tbk. Serta telah dilakukan pengetesan nitrogen, dan telah dinyatakan bahwa pengetesan tersebut sudah 'good and no leak' dan terhadap pipa juga telah dilakukan pengecekan secara teliti dengan menggunakan test x-ray. Setelah itu, seluruh sistem, telah diserah terimakan kepada PT Mandom Indonesia Tbk.
"IIGI siap untuk memberikan keterangan secara scientific termasuk menghadirkan ahli di bidang gas, pipa, selang (flexible hose) dan hal-hal lain yang terkait agar kasus ini tidak menjadi spekulasi yang dapat merugikan," jelas Luthfi.
Sebelumnya, Aparat Polda Metro Jaya menetapkan dua orang berinisial AH dan ST sebagai tersangka dalam kasus kebakaran PT Mandom Indonesia, di Jalan Irian, Blok PP, Kawasan Industri MM 2100, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kedua orang tersebut merupakan Supervisor dan General Manager PT Iwatani Industri Gas Indonesia (IIGI).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti menjelaskan, penetapan status tersangka lantaran keduanya merupakan karyawan PT IIGI yang diketahui sebagai perusahaan rekanan PT Mandom. PT IGII dipercayakan untuk mengerjakan proyek instalasi pipa gas LPG di ruang produksi Deodorant Parfum Spray (DPS) milik PT Mandom Indonesia Tbk. "Salah satu dari dua orang tersebut adalah warga negara Jepang," kata Krishna. (Yas/Gdn)
Iwatani Minta Polisi Transparan Soal Kasus Kebakaran PT Mandom
IIGI hanya bertugas memindahkan tangki dan memasang pipa dan sudah ada berita acara serah terima dari IIGI kepada PT Mandom.
diperbarui 15 Okt 2015, 12:14 WIBIlustrasi Kebakaran (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 InternasionalBiden Marah Jaksa ICC Berupaya Tangkap PM Israel
10
Berita Terbaru
Pengaruh Budaya Kekaisaran Seljuk dan Bizantium dalam Kuliner Ottoman
Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh Dzulqa’dah Hari Pertama 22 Mei 2024, Raih Pahala di Bulan Haram
Gagal Masuk Skuad Timnas Inggris, Bintang Manchester United Buka Mulut
Mengabadikan 'Staatsblad' Undang-Undang Zaman Hindia Belanda di Padang
HEADLINE: Momen Hangat Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani di KTT WWF Bali, Sinyal Rekonsiliasi?
Peringatan 26 Tahun Reformasi, Cipayung Plus Demo di Gedung DPRD Kota Malang
Cerita Ngeri Penumpang Korban Singapore Airlines Turbulensi Parah
Insiden Turbulensi Singapore Airlines, Jumlah dan Kondisi Terakhir Penumpang Korban Insiden
Kasus Pemalsuan Dokumen Tambang, Polda Sulteng Tetapkan Tersangka
Boeing Buka Suara Usai Insiden Singapore Airlines Turbulensi Parah dan Tewaskan Penumpang
Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah hingga Mendarat di Bangkok, Singapura Kirim Bantuan
Pria di Bekasi Iseng Masukkan Cincin ke Kelamin, Ujungnya Minta Tolong Damkar