BlackBerry Akan Setop Produksi Ponsel?

CEO BlackBerry ungkapkan kemungkinan BlackBerry tutup produksi ponselnya apabila dianggap tidak menguntungkan dalam waktu satu tahun.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Okt 2015, 12:43 WIB
CEO Blackberry tunjukkan ponsel terbaru Blackberry (sumber : Venturebeat.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dikenal sebagai salah satu pabrikan smartphone ternama, BlackBerry untuk saat ini belum bisa mengulangi kesuksesannya beberapa tahun silam. Ditambah dengan hadirnya sejumlah pabrikan smartphone baru, membuat BlackBerry sedikit tertinggal dari pesaing-pesaingnya.

Oleh karena itu, BlackBerry mungkin akan menghentikan produksi smartphone-nya jika ternyata tidak membawa keuntungan dalam satu tahun. Pernyataan tersebut keluar langsung dari CEO BlackBerry, John Chen, dalam wawancara di acara Code Mobile Conference. 

Chen juga mengungkapkan bahwa untuk saat ini BlackBerry juga mulai fokus pada software keamanan dan manajemen perangkat untuk perusahaan. Namun, Chen percaya bahwa pelanggan biasa serta bisnis masih membutuhkan fitur keamanan yang ada di ponsel BlackBerry.

"Saya pikir pasar menginginkan keamanan," ujar Chen, seperti dikutip dari laman Venture Beat, Jumat (9/10/2015). Chen juga berencana untuk melakukan transfer teknologi yang ada di ponsel BlackBerry dengan perusahaan lain seperti Internet of Things.

Selain itu, Chen mengutarakan rencananya untuk menggabungkan sistem operasi BlackBerry, BB10 OS dengan Android di masa depan. Ide dasarnya adalah membawa semua fitur keamanan terbaik di BlackBerry BB10 OS ke Android di perangkat BlackBerry. Dengan demikian, nantinya BlackBerry hanya mengelola satu sistem operasi mobile saja.

Salah satu langkah awal BlackBerry untuk mulai menggunakan Android di ponselnya adalah menghadirkan BlackBerry Priv. Perangkat ini menggunakan sistem operasi Android serta memiliki fitur keamanan dari BlackBerry.

Chen juga mengungkapkan bahwa BlackBerry berencana untuk memproduksi dua versi baru dari BB10 dengan fitur keamanan terbaik untuk penggunaan di pemerintahan.

(Dam/Isk)*

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya