Kabut Asap Kiriman Indonesia ke Singapura Semakin Pekat

Kebakaran hutan yang terjadi di Riau menyebabkan Singapura terkena kabut asap, Selasa (29/9/2015). Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura meningkatkan level kabut asap menjadi sangat tidak sehat (REUTERS/Edgar Su)

oleh Nasuri diperbarui 29 Sep 2015, 21:00 WIB
20150929- Kabut Asap di Singapura
Kebakaran hutan yang terjadi di Riau menyebabkan Singapura terkena kabut asap, Selasa (29/9/2015). Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura meningkatkan level kabut asap menjadi sangat tidak sehat (REUTERS/Edgar Su)
Kebakaran hutan yang terjadi di Riau menyebabkan Singapura terkena kabut asap, Selasa (29/9/2015). Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura meningkatkan level kabut asap menjadi sangat tidak sehat (REUTERS/Edgar Su)
Aktivitas kereta gantung terpaksa berhenti karena pekatnya kabut asap yang menyelimuti Singapura, Selasa (29/9/2015). Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura meningkatkan level kabut asap menjadi sangat tidak sehat (REUTERS/Edgar Su)
Warga Singapura menggunakan masker saat menjalankan aktivitas Singapura, Selasa (29/9/2015). Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura meningkatkan level kabut asap menjadi sangat tidak sehat (REUTERS/Edgar Su)
Warga Singapura menggunakan masker saat menjalankan aktivitas Singapura, Selasa (29/9/2015). Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura meningkatkan level kabut asap menjadi sangat tidak sehat (REUTERS/Edgar Su)
Warga Singapura menggunakan masker saat menjalankan aktivitas Singapura, Selasa (29/9/2015). Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura meningkatkan level kabut asap menjadi sangat tidak sehat (REUTERS/Edgar Su)
Kebakaran hutan yang terjadi di Riau menyebabkan Singapura terkena kabut asap, Selasa (29/9/2015). Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura meningkatkan level kabut asap menjadi sangat tidak sehat (REUTERS/Edgar Su)
Kebakaran hutan yang terjadi di Riau menyebabkan Singapura terkena kabut asap, Selasa (29/9/2015). Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura meningkatkan level kabut asap menjadi sangat tidak sehat (REUTERS/Edgar Su)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya