12 Jemaah Haji Indonesia Meninggal saat Wukuf di Arafah

Sebagian jemaah yang meninggal berusia lanjut dan berisiko tinggi. Mereka mengalami kelelahan, dehidrasi, dan terkena heatstroke.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Sep 2015, 06:53 WIB
Peziarah Muslim berdoa di Jabal Rahmah dekat tepi Arafah saat ibadah haji, Arab Saudi (22/9/2015). Jabal Rahmah diyakini umat Muslim, sebagai tempat pertemuan antara Adam dan Hawa. (REUTERS / Ahmad Masood)

Liputan6.com, Mekah - Sebanyak 12 jemaah haji Indonesia meninggal di Padang Arafah akibat dehidrasi dan heatstroke, menyusul udara yang sangat terik pada puncak wukuf sekitar pukul 12.00 Waktu Arab Saudi.

Koordinator Balai Pengobatan Haji Indonesi (BPHI) Arafah, dr Agus Hidayat di Arafah, Arab Saudi, mengatakan sampai pukul 17.00 WAS jumlah jemaah yang meninggal mencapai 12 orang.

"Sebanyak 4 jemaah meninggal di BPHI, sedangkan 8 jemaah meninggal di (tenda) Maktab," ujar Agus, Rabu 23 September 2015.

Sebagian jemaah yang meninggal berusia lanjut dan berisiko tinggi (Risti). Mereka mengalami kelelahan, dehidrasi, dan terkena heatstroke.

BPHI Arafah yang berlokasi di tenda Misi Haji Indonesia yang terletak antara Maktab 7 dan 18, penuh oleh jemaah yang sakit. Bahkan tenda petugas pun digunakan untuk merawat jemaah yang terkena dehidrasi dan heatstroke.

"Total jemaah yang menjalani perawatan di BPHI mencapai 130 jemaah," kata Agus.

Sebagian sudah kembali ke kelompok terbang (kloter) masing-masing dan hanya 20 orang yang dirujuk ke RS Arafah.

Data sementara jemaah yang meninggal adalah Muhammad Sodik Palil, (61) dari SUB037, Djani (67) dari SUB033, Nurhayati (62) dari BTJ 06, dan Hamid (65) dari BTH 04. (Ant/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya