Ini yang Bikin Ahok Ogah Naik Sepeda ke Balaikota

Pada Jumat pertama di setiap bulannya, PNS DKI Jakarta dilarang membawa kendaraan bermotor ke kantor. Ahok pun menerapkan kebijakan ini.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Sep 2015, 07:29 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat melakukan napak tilas hari kemerdekaan Indonesia. (Audrey Santoso/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Jumat pertama di setiap bulannya, PNS DKI Jakarta dilarang membawa kendaraan bermotor ke kantor. Kebijakan ini juga dilaksanakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Pada awal penerapannya, Ahok memilih moda transportasi sepeda untuk berangkat ke Balaikota dari rumahnya di Kompleks Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Tapi, belakangan dia kapok menggunakan sepeda.

Mengapa?

"Kalau naik sepeda dari rumah ke sini enggak sampai 30 menit. Enggak capek tapi debunya enggak tahan," ungkap Ahok saat Pengukuhan Pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), di Balaikota, Jakarta pada Senin 14 September 2015.

Lagipula, kata Ahok, dengan naik sepeda dirinya akan sangat menyulitkan warga lainnya. Hal ini berkaitan dengan sistem pengawalan yang harus diterimanya.

"Kalau tiap hari naik sepeda bisa diincer saya. Saya bukan takut tapi pengawalannya repot panjang gitu kan naik sepeda. Sekarang saja saya enggak pakai vooridjer," tambah Ahok.

Bagi Ahok, masalah polusi udara dari angkutan umum yang tak layak pakai memang menjadi persoalan yang harus diselesaikan. Karena itu, dia ingin segera mengintegrasikan angkutan umum seperti Kopaja dan Metro Mini dengan Transjakarta agar lebih terawat.

"Kopami, Kopaja, Metro Mini kita akan paksa bergabung ke Transjakarta kita bayar rupiah per kilometer. Jadi enggak ada lagi yang jelek-jelek di Jakarta," pungkas Ahok. (Ndy/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya