Ini Manfaat Kurangi Minuman Manis Sejak Kecil

Mengurangi minuman manis dengan hanya minum satu porsi per minggu selama satu tahun dapat meningkatkan kadar kolesterol baik pada anak-anak.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 08 Sep 2015, 14:00 WIB
Jika Anda memesan segelas ice blended campuran buah-buahan atau sayur dengan menambahkan cokelat, kacang-kacangan, frozen yoghurt, dan sirup serta disajikan dalam gelas ukuran besar, smoothies yang tadinya sehat akan menjadi perusak diet Anda. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pengelompokan faktor risiko termasuk trigliserida tinggi, kolesterol baik rendah, resistensi insulin dan obesitas menempatkan pada risiko tinggi menderita penyakit kardiovaskular di masa depan. Terlebih jika dimulai pada masa kanak-kanak.

Trigliserida tinggi terjadi akibat asupan minuman tinggi gula yang dikonsumsi terlalu sering. Peneliti dari Tufts University juga menemukan ada hubungan terbalik antara minuman manis dan HDL (baik) dapat meningkatkan kolesterol.

Oleh karena itu, mengurangi asupan minuman manis dengan hanya minum satu porsi per minggu selama satu tahun dapat meningkatkan kadar kolesterol baik pada anak-anak.

Para peneliti melihat kadar lipid darah dan hubungannya dengan konsumsi minuman manis dengan kandungan gula tinggi (sugar-sweetened beverages/SSB) dalam sampel rasa dan etnis dari anak-anak sekolah di Boston sebanyak 613 orang.

Di awal penelitian, sekitar 85 persen anak-anak dilaporkan mengonsumsi SSB. Di antara 613 anak-anak itu, trigliserida tinggi dikaitkan dengan asupan SSB lebih tinggi.

"Peningkatan kolesterol baik dialami oleh anak-anak yang menurunkan asupan SSB mereka lebih dari seporsi per minggu dibanding mereka yang asupan SSB tetap sama," kata Perwakilan dari Research Associate at the Friedman School of Nutrition Science and Policy di Tufts University, Maria Van Rompay dikutip dari situs Times of India, Selasa (8/9/2015)

Temuan yang telah dipublikasikan di Journal of Nutrition ini sekaligus memperkuat fakta penting untuk mengurangi konsumsi minuman manis tinggi gula di kalangan anak dan remaja.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya