RI Butuh 4 Kilang Baru, Ini yang Dilakukan Presiden Jokowi

Untuk merealisasikan rencana pembangunan kilang tersebut, Kementerian ESDM sangat membutuhkan dorongan dari pemerintah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Sep 2015, 15:36 WIB
(Foto: Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menerbitkan Peraturan Presiden untuk mempercepat pembangunan fasilitas pengolahan minyak mentah (kilang). Rencananya, dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan membangun empat kilang baru.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Summber Daya Mineral (ESDM), I Gusti Nyoman Wiratmajapuja mengatakan, dalam 10 tahun ke depan Indonesia butuh empat kilang degan kapasitas masing-masing 300 ribu barel per hari (bph) untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Untuk merealisasikan rencana pembangunan kilang tersebut, Kementerian ESDM sangat membutuhkan dorongan dari pemerintah, dengan cara penerbitan Peraturan Presiden.

"Segera akan diterbitkan Peraturan Presiden mengenai kilang. Tujuannya untuk mempercepat dan terintegrasinya pembangunan kilang nasional," kata Wirat, di kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (7/9/2015).

Wirat mengungkapkan, Peraturan Presiden tersebut akan menjadi dasar hukum dan acuan pembangunan kilang.

Dalam peraturan Presiden ini ada empat pilihan dalam pembangunan kilang yaitu, dibangun oleh badan usaha, pembangunann kilang kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha. Pilihan berikutnya adalah pembangunan kilang penugasan khusus kepada pertamina dan kilang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) dan Kuwait Petroleum Corporation (KPC) telah menjalin kerjasama di bidang hulu minyak dan gas (migas). Ada dua kerjasama yang sedang didalami terkait dengan investasi di kilang minyak.

"Kuwait Petroleum Corporation (KPC) itu berminat kerjasama di bidang upstream (hulu), kita ajak mereka untuk melakukan eksplorasi yang lebih banyak lagi di Indonesia. Mereka juga tertarik untuk ikut investasi di kilang (refinery), kita punya cukup banyak rencana untuk proyek-proyek kilang,"‎ kata Dirut Pertamina Dwi Soetjipto.

Menurut Dwi, Pertamina menawarkan pada KPC untuk membuka di blok pengelolaan minyak yang baru. Saat ini, sedang dilaksanakan titik-titik mana saja yang bisa dieksplorasi.

"Nanti akan kita lihat karena kita sudah punya design rencana strategis pengembangan kilang baru yang akan kita arahkan ke yang baru," jelas Dwi.

Pertamina juga akan menawarkan KPC untuk berinvestasi pada Blok Bontang. Namun, belum ada kesepakatan resmi untuk ditindaklanjuti. (Pew/Gdn)

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya