Isu Pencopotan Buwas Bikin Penyidik Polri Takut Geledah

Isu pencopotan Komjen Pol Budi Waseso dari posisinya sebagai Kabareskrim Polri masih belum surut.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Sep 2015, 15:42 WIB
Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso berpose usai wawancara khusus dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (28/7/2015). Budi mengaku ide pembangunan gedung Bareskrim yang baru berasal dari dirinya . (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Isu pencopotan Komjen Pol Budi Waseso dari posisinya sebagai Kabareskrim Polri masih belum surut. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Victor Edi Simanjuntak menduga bergulirnya isu pencopotan Budi berkaitan dengan rencana penggeledahan sebuah perusahaan besar.

Edi mengungkapkan, perusahaan tersebut menimbulkan kerugian terhadap negara sebesar Rp 180 triliun.

"Kita mau menggeledah perusahaan besar yang merugikan negara sebesar Rp 180 triliun. Tapi enggak bisa karena penyidik takut. Orang bintang 3 saja dicopot, bagaimana kita? Perusahan itu melibatkan swasta dan pejabat negara," kata Victor di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).

Dia mengaku masih menunggu kembalinya keberanian para penyidik dalam melakukan penggeledahan.

"Ada ribut-ribut ketika kita mau menggeledah suatu tempat, kerugian negaranya fantastis. Minggu depan kalau keberanian polisi muncul lagi kita kerjakan. Satu penyidik billang Kabareskrim saja dicopot, apalagi kita," ujar dia.

Victor mengaku telah bersusah payah untuk membangun mental para penyidik. Menurut dia, kabar pencopotan pria yang karib disapa Buwas itu membuat mental penyidiknya sempat turun.

"Kami sudah bersusah payah mendidik penyidik supaya berani. Karena banyak korupsi, ekonomi melemah. Semangat mereka, ada berita (pencopotan Budi Waseso) ini jadi jatuh," ujar dia.

Dia menuturkan, jika jabatan Buwas sebagai Kabareskrim dicopot, maka ia pun siap untuk melepaskan jabatannya. "Saya siap untuk dicopot. Kalau bisa saya duluan (yang dicopot)," tandas Victor. (Ndy/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya