Liputan6.com, Malang - Meskipun kecepatan download 4G LTE di Surabaya lebih cepat ketimbang di Malang, namun menariknya, kecepatan upload di Kota Apel tersebut terbilang lebih tinggi dari kota Pahlawan.
Drive test yang tim Tekno Liputan6.com lakukan, Rabu (29/7/2015), mencatat bahwa rata-rata kecepatan upload 4G LTE Smartfren menembus 5 Mbps.
"Sebenarnya kecepatan upload telah kami setting pada 2-10 Mbps. Cepat lambatnya akses dipengaruhi oleh tiga faktor," jelas Munir S Prabowo, Head of Network Special Project Smartfren.
Pertama, terang Munir, kemungkinan pengguna internet di Surabaya lebih banyak dibandingkan dengan Malang. Faktor kedua, mungkin saat menguji jaringan memakai aplikasi Ookla Speedtest, load data dari server sedang rendah. Ketiga, tinggi rendahnya kecepatan upload dipengaruhi jarak antara pengguna dan BTS.
"Ketika melakukan drive test menggunakan Ookla Speedtest, masing-masing pengguna mengakses server yang berbeda. Semakin rendah load datanya maka kecepatan upload bisa tinggi," papar Munir.
Di sisi lain, lanjut Munir, semakin dekat dengan BTS, pengguna bisa mendapat kecepatan internet yang lebih baik. Mengenai rendahnya kecepatan 4G LTE di Malang dibanding Surabaya, Munir menuturkan bisa dikarenakan jumlah BTS di Surabaya lebih banyak ketimbang Malang.
"Surabaya memiliki menara BTS yang lebih banyak dari Malang, jadi walaupun pengunanya lebih tinggi, kecepatan download bisa lebih andal. Sementara di Malang, meski pengguna tak sebanyak Surabaya, tapi jumlah BTS lebih sedikit. Jadi kecepatannya tidak sebanding dengan Surabaya," terang Munir.
Guna membuat pengguna mendapatkan pengalaman terbaik saat menggunakan layanan 4G LTE, ke depannya Smartfren akan men-setting kecepatan download 4G LTE di angka 2-8 Mpbs, sementara upload pada 2-10 Mbps.
(isk/dew)
Alasan 4G LTE Smartfren di Surabaya Lebih Cepat Ketimbang Malang
Cepat lambatnya akses dipengaruhi tiga faktor. Ini penjelasan Munir S Prabowo, Head of Network Special Project Smartfren.
diperbarui 30 Jul 2015, 10:24 WIBKemampuan koneksi internet cepat yang mulai disediakan di Jakarta disebutkan tak mempengaruhi produktivitas masyarakat Jakarta.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gaya Hidup Sederhana Putri Aiko dari Jepang Jadi Sorotan, Setia Pakai Tumbler Rp80 Ribuan Sejak SMP
Badan Geologi Ungkap Penyebab Gerakan di Gunung Halu, Ada Kesalahan Manusia
4 Hal yang Ditanyakan di Padang Mahsyar setelah Kiamat, Sudah Siapkah Kita?
VIDEO: Masjid Rusak Hingga Pasien IGD Panik Akibat Gempa Garut
Kondisi Korban Begal di Bogor Belum Stabil, Keluarga Dorong Polisi Tangkap Pelaku
Mengenal 7 Pemain Terbaik AC Milan Sepanjang Masa, Bawa Kejayaan ke San Siro
Profil Shin Jae Won, Anak Pelatih Timnas STY yang Dukung Indonesia
Kasus Brigadir RAT Bunuh Diri, Kompolnas Dorong Polri Sediakan Psikolog di Tiap Polres
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 28 April 2024
Simpel dan Berguna, Undangan Pernikahan Ditempel ke Produk Bumbu Instan
Lihat Alam Barzakh usai Mati Suri? Ini Kata Buya Yahya
Identitas Penumpang Kapal yang Nekat Melompat ke Laut di Perairan Lampung