REVIEW Perfect Proposal, Saat Cinderella Ketemu Hitchcock

Perfect Proposal mampu menyuguhkan kelokan cerita atau twist yang bikin penonton makin penasaran.

oleh Ade Irwansyah diperbarui 24 Jul 2015, 22:45 WIB
Adegan film Perfect Proposal. (dok. Jive Movies)

Liputan6.com, Jakarta Di film Perfect Proposal karya Yoon Jae-gu, kisah dongeng Cinderella didengungkan berkali-kali. Cerita dongeng putri yang hidup menderita disiksa jadi pelayan oleh ibu tirinya lalu bertemu pangeran tampan itu dijadikan perumpamaan dengan kisah tokoh utama film ini, Ji-yeon (diperankan Lim Soo-jung).

Alkisah, Ji-yeon adalah seorang warga Korea yang berprofesi sebagai pelayan bar di Macau. Ia terlilit utang dengan mafia di sana. Apartemennya pun ia tunggak. Singkat kata, hidupnya di Macau berantakan.

Syahdan, datang pertolongan yang sebetulnya "too good to be true". Seorang pria Korea tampan bernama Sung-yeol (Yoo Yeon-seok) menawarinya jadi perawat ayahnya, seorang pria tua yang tak bisa lepas dari kursi roda. Pria tua ini, Kim Seok-gu (Lee Geung-young) pemilik sejumlah kasino di Macau. Ia temperamental dan menganggap semua orang bisa ia beli.

Adegan film Perfect Proposal. (dok. Jive Movies)

Ji-yeon kemudian diberitahu rencana Sung-yeol sebenarnya. Ia sebisa mungkin harus dapat memikat hati Kim Seok-gu dan lalu dinikahi. Dengan begitu, harta warisan bakal jatuh padanya. Jika si tua mati kelak, Ji-yeon harus membagi setengah harta warisan dengan Sung-yeol.

Usaha memikat hati Kim Seok-gu berlangsung dalam kapal pesiar pribadi yang tengah berlayar dari Macau ke Korea. Di kapal itu kita melihat benih-benih asmara tumbuh antara Ji-yeon dan Sung-yeol. Di saat bersamaan, kita juga melihat Kim Seok-gu jatuh hati pada perawat pribadinya nan jelita yang mirip mantan istrinya yang sudah meninggal.

Sampai di sini kita disuguhi tontonan cerita drama romantis kisah cinta segitiga. Kim Seok-gu melamar Ji-yeon jadi istrinya. Ji-yeon menerima. Ia menjadi Cinderella yang semula hidup miskin, jadi wanita kaya raya dalam semalam. Sementara itu, Sung-yeol harus mendapati ayahnya menikahi wanita yang ia cintai.

Adegan film Perfect Proposal. (dok. Jive Movies)

Cerita drama romantis khas Asia itu lalu berbelok. Pagi harinya, Kim Seok-gu kedapatan tak bernyawa. Ji-yeon panik. Ia memberitahu Sung-yeol. Mereka harus bersiasat menyembunyikan kematian Kim Seok-gu dari awak kapal pesiar maupun publik. Sebab, kata Sung-yeol, nama Ji-yeon sebagai istri belum masuk ke daftar pewaris tahta.

Pertanyaannya, siapa pembunuh Kim Seok-gu? Apa motifnya?

Saya tak bisa beritahu, sebab bakal merusak unsur kejutan film ini. Yang ingin saya tekankan film ini menawarkan tontonan mengasyikkan. Perfect Proposal mampu menyuguhkan kelokan cerita atau twist yang bikin penonton makin penasaran sepanjang film.

Menonton Perfect Proposal yang aslinya diangkat dari novel Prancis, La Femme de paille karya Catherine Arley yang terbit tahun 1950-an ini, saya terbawa pada cerita-cerita di serial Alfred Hitchcock Presents. Kisah thriller psikologis yang disuguhkan Perfect Proposal setipe dengan cerita-cerita serial TV hitam-putih yang bisa Anda saksikan di saluran TV berbayar. 

Sekadar bahan pengetahuan, serial Alfred Hitchcock Presents adalah serial lepas (setiap episode berbeda kisahnya) yang dibuat dengan gaya Hitchcock. Sang sutradara yang dipanggil Master of Suspense ini muncul di awal serial memberi pengantar dan di akhir memberi penutup. Pada 1990-an, versi baru serial itu pernah tayang di RCTI. 

Cerita di serial itu biasanya tak cuma menyuguhkan ketegangan selayaknya kisah suspens, namun kerap membawa pada ironisme para tokohnya.

Adegan film Perfect Proposal. (dok. Jive Movies)

Saya merasa kasihan betul pada karakter Ji-yeon di film Perfect Proposal ini. Ia yang semula jadi Cinderella malah jadi tersangka pembunuhan suaminya. Bagian terbaik film ini yakni saat Ji-yeon berusaha menyembunyikan kematian suaminya. Tengok bagaimana ia takut setengah mati menyentuh mayat Kim Seok-gu.

Di bagian akhir film ketegangan makin menjadi saat kita sudah tahu siapa dalang yang menjadi penjahat sebenarnya. Memasuki bagian ini sebetulnya efek kejutannya sudah tak ada lagi. Tinggal penyelesaian akhir apakah kebenaran bakal menang.

Film berakhir bahagia, tentu saja. Penjahat bisa dilumpuhkan.

Adegan film Perfect Proposal. (dok. Jive Movies)

Pilihan membuat film ditutup dengan bahagia ini sebetulnya sedikit mengendurkan aura Hitchcockisme yang sudah susah payah dibangun. Namun saya berusaha mafhum, pada akhirnya Perfect Proposal adalah kisah Cinderella, seorang wanita biasa jadi putri kaya raya.* (Ade/Feb)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya