Indonesia Pulangkan 100 Imigran Bangladesh ke Negaranya

Lalu bagaimana dengan pengungsi Rohingya?

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 23 Jul 2015, 16:01 WIB
Pemuda etnis Rohingya beristirahat di tempat penampungan di Lhoksukon, Aceh, (11/5/2015). Sekitar 500 migran terdampar di pantai Aceh setelah terapung-apung di laut selama sebulan karena kehabisan bahan bakar. (REUTERS/Roni Bintang)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan pencari suaka dari Bangladesh yang ikut terdampar bersama pengungsi Rohingya di Aceh akhirnya dipulangkan ke negara asalnya. Seperti diungkapkan oleh Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata Kementerian Luar Negeri, Andi Rahmiyanto.

"Kita telah melakukan langkah nyata yang cukup signifikan selain kita menyediakan tempat penampungan sementara sejumlah warga Bangladesh sudah berhasil kita repatriasi (pemulangan ke negeri asalnya)," ucap Andi di kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (24/7/2015).

"Jumlah akhirnya perlu dicek UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) atau IOM (International Organization for Migration), tapi sudah lebih 100 warga Bangladesh kita repatriasi," imbuh dia.

Sementara, dia melanjutkan, untuk warga Rohingya yang berasal dari Myanmar, belum bisa dipastikan kapan akan direpatriasi. Yang jelas mereka memiliki waktu 1 tahun untuk tinggal di Indonesia.

"Untuk Myanmar masih memerlukan waktu, alasannya sikap pemerintah Myanmar yang masih harus kita engage (libatkan) terus agar pemerintah di Yangon bisa menjadi penyelesai atas masalah migran di Myanmar ini," tandas Andi.

Beberapa waktu lalu ribuan pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh terdampar di Tanah Air. Mayoritas dari ribuan warga asing ini adalah etnis Rohingya di Myanmar yang mencari suaka. Hal tersebut dilakukan karena mereka mendapat perlakuan diskriminatif dari pemerintah Myanmar.

Namun di antara pengungsi Rohingya ini terdapat beberapa warga Bangladesh. Orang-orang tersebut kabur dari negara mereka dengan motif ekonomi, bukan sebagai pengungsi. (Ndy/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya