Liputan6.com, Jakarta - Ilham, peneror bom maskapai penerbangan Singapore Airlines SQ-221 rute Singapura-Sydney setidaknya dapat bernapas lega. Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di kawasan Tangerang ini tidak ditahan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri. Sebelumnya ia sempat ditangkap pada Rabu 8 Juli 2015 pukul 03.00 WIB dan sempat diperiksa penyidik.
"Kita sudah tangani, yang bersangkutan juga sudah kita periksa. Dan itu berjalan, tetapi kita tidak lakukan penahanan," kata Kabareskrim Komjen Budi Waseso di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Dijelaskan Budi, tidak ditahannya Ilham lantaran ada jaminan dari pihak keluarga dan kampus tempat Ilham berkuliah. Kemudian, Ilham juga dianggap tidak akan melarikan diri dari proses hukum yang saat ini masih terus dilakukan.
"Kan dia ada orangtua menjamin, dosen, guru menjamin. Saya lihat tidak ada niat dia melarikan diri dan dia respons ya," ucap Budi.
Meski demikian, Jenderal bintang tiga yang akrab disapa Buwas menambahkan, pihaknya tetap akan meminta keterangan dari Ilham terkait alasannya melakukan teror tersebut. Sampai saat ini, ucap Buwas, pihaknya masih berupaya mengungkap motif yang dilakukan oleh Ilham.
"Kita lagi ungkap motif dibalik itu terornya, apakah ada tujuan kegiatan itu atau sekedar dia main-main. Karena ini kan seorang mahasiswa ya, terpelajar. Jadi kita sedang dalami," tambah Buwas.
Atas ulahnya pada maskapai Singapore Airlines tersebut, Tim Subdit IT dan Cybercrime Bareskrim Polri menangkap Ilham dengan tuduhan diduga mengancam telah menaruh bom dalam penerbangan pesawat Singapore Airlines SQ-221 rute Singapura-Sydney.
Berdasarkan laporan tersebut, Dirtipideksus Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Victor Simanjuntak, melakukan penangkapan pada Rabu 8 Juli 2015 pukul 03.00 WIB dini hari di rumahnya di Tangerang. Ia mengatakan, mahasiswa perguruan tinggi swasta jurusan IT itu mengancam melalui media sosial pada 1 Juli 2015 kemarin.
"Ia seorang diri. Melakukan pengancaman penerbangan sehingga menyebabkan delay 3 penerbangan. Ancamannya jangan terbang karena di dalam pesawat ada bom, segera mendarat," kata Brigjen Victor di Bareskrim Polri, Jakarta.
Brigjen Victor menguraikan, mahasiswa itu mengirim pesan ancaman bom lewat email dan langsung ditujukan kepada perusahaan maskapai penerbangan Singapore Airlines. (Cho/Mut)
Polisi Tidak Tahan Ilham Si Peneror Pesawat Singapore Airlines
Ilham mendapat jaminan dari keluarga dan pihak kampusnya bahwa dia tidak akan melarikan diri untuk menjalani proses hukum.
diperbarui 09 Jul 2015, 15:09 WIBPesawat yang diduga Singapore Airllines SQ221. (Twitter/@SatNoToLGBT)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 15 Mei 2024
Tottenham Vs Manchester City: Dwigol Haaland Antar The Citizens Diambang Juara Liga Inggris
Mahalnya Harga Tiket Masih Jadi Kendala Wisatawan Datang ke Natuna
Sempat Viral di TikTok, Pricillia Bagikan Cerita Punya Mata Ngantuk hingga Putuskan Jalani Operasi
Hasil LaLiga Spanyol: Pesta Gol ke Gawang Alaves Lengkapi Perayaan Real Madrid Raih Trofi Juara
Aksi Selebgram Berpose di Jalan Rusak Lampung Selatan Jadi Sorotan Media Asing
6 Potret Terbaru Ega Noviantika DA, Umumkan Hamil Anak Ketiga di Usia 25 Tahun
Polrestabes Surabaya Tangkap Tujuh Tersangka Kasus TPPO Prostitusi di Bawah Umur
PPDB 2024: 128 Kecamatan di Jabar Belum Memiliki Sekolah Negeri
Staf Internasional PBB Tewas di Jalur Gaza, Israel Klaim Akan Selidiki
Yasmine Ow Gugat Cerai Aditya Zoni, Tuntut Hak Asuh Anak
26 Titik Ganjil Genap Jakarta Berlaku Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, Cek Selengkapnya!