Jangan Takut Konsumsi Cabai Saat Puasa

Di Bulan Ramadan, kurang lengkap bila gorengan yang kita santap saat berbuka tidak dicocol saus sambal atau dimakan berbarengan cabai

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 23 Jun 2015, 22:00 WIB
Semangkuk cabai Habanero dalam Habanero Eating Contest di Restoran Chichen Itza, Los Angeles, Minggu (21/6). Cabai ini sangat pedas bahkan melebihi pedas cabai rawit. (AFP PHOTO/Mark RALSTON)

Liputan6.com, Jakarta - Cabai boleh dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Karena cabai mengandung serat yang tinggi, vitamin C, vitamin A, mineral, dan antioksidan, sudah tentu cabai memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh kita.

"Cabai dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga proses pembakaran kalori lebih baik. Selain itu, sifat analgetik pada cabai dapat membantu mengurangi rasa sakit kepala," kata Pakar Kesehatan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr Ari Fahrial Syam, Senin (22/6/2015)

Memiliki kandungan capsaicin, cabai mampu menciptakan rasa pedas yang membuat kita kian lahap dalam menyantap setiap makanan yang tersaji. Makanan yang rasanya tidak enak sekali pun berubah sangat lezat karena tambahan cabai ini.

Terlebih di Bulan Ramadan, kurang lengkap bila gorengan yang kita santap saat berbuka tidak dicocol saus sambal atau dimakan berbarengan dengan sebuah cabai.

Lebih lanjut, bagi siapa saja yang tidak memiliki masalah pencernaan, cabai dapat dikonsumsi asalkan tidak berlebihan. "Cabai justru akan membantu buang air besar yang terkadang sulit saat kita berpuasa karena kurangnya konsumsi air," kata dia menambahkan.

Ari menjelaskan, cabai mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh saat berpuasa. Bahkan, kandungan tersebut dapat menghilangkan rasa pegal dan sakit kepala yang kerap timbul saat tubuh merasa lelah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya