Harga Emas Sumringah Sambut Pernyataan The Fed

Penguatan harga emas juga ditopang pelemahan indeks dolar AS

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 19 Jun 2015, 06:31 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Chicago - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Kamis (Jumat pagi WIB) setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) menunjukkan kehati-hatiannya dalam menentukan waktu kenaikan suku bunga acuan.

Dilansir dari Xinhua, Jumat (19/6/2015), kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik US$ 25,2 atau 2,14 persen menjadi US$ 1.202 per ounce.

Logam mulia mendapat dukungan setelah Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) The Fed mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka tidak akan menaikkan suku bunga sampai ada perbaikan terus-menerus di pasar tenaga kerja AS.

Analis awalnya menyakini suku bunga AS bisa naik pada awal Juni, namun karena memburuknya data pekerjaan dari yang diperkirakan pada bulan Maret, mereka sekarang percaya bahwa suku bunga akan naik pada bulan September.

Penguatan harga emas juga ditopang pelemahan indeks dolar AS yang turun 0,24 persen. Pergerakan emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik, harga emas akan jatuh karena menjadi lebih mahal bagi investor.

Pedagang juga hati-hati memantau situasi di Yunani setelah Kanselir Jerman Angela Merkel menunjukkan masih adanya peluang Yunani mencapai kesepakatan dengan Bank Sentral Eropa.

Ketegangan atas potensi kesepakatan Yunani kemungkinan akan memberikan dukungan kepada emas, dan berita produktif cenderung memberikan tekanan pada logam mulia.

Tak hanya emas, harga perak untuk pengiriman Juli juga menguat US$ 20,6 sen atau 1,29 persen menjadi US$ 16,153 dolar per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli menguat US$ 10,1 atau 0,94 persen menjadi ditutup padaUS$  1.082,80 dolar per ounce. (Ndw/Igw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya